SOLOPOS.COM - Bus Tingkat Werkudara

Solopos.com, KLATEN — Gagasan membikin jalur angkutan wisata antara Klaten dengan Kota Solo pernah dibahas beberapa tahun lalu. Hanya, rencana itu belum bisa terealisasi lantaran terkendala akses.

Kabid Angkutan Dinas Perhubungan (Dishub) Klaten, Sapto Widhi Harsono, mengatakan ide membikin jalur angkutan wisata itu muncul dari komunikasi yang dilakukan antara Dishub Klaten dengan Dishub Solo. Pembicaraan dilakukan sekitar 2019 lalu.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Pernah ada rencana itu. Kebetulan kami sering komunikasi dengan Dishub Solo. Jadi membuat jalur menuju ke wisata di Klaten. Sifatnya bukan angkutan perkotaan maupun pedesaan tetapi untuk angkutan wisata,” kata Sapto saat berbincang dengan Solopos.com, Selasa (10/1/2023) sore.

Rute mengarah ke destinasi wisata yang besar seperti wisata air dan kuliner di wilayah Kecamatan Tulung dan Polanharjo. Angkutan yang digunakan, yakni memanfaatkan bus wisata Werkudara.

Namun, gagasan itu masih perlu pembahasan lebih lanjut dan melibatkan instansi lainnya. Hal itu lantaran kondisi akses menuju ke jalur wisata yang melintasi jalan pedesaan seperti menuju wisata air di Klaten cukup sempit dan lalu lintas padat. Selain itu, banyak pohon di tepi jalan yang mengarah ke jalan.

Dengan kondisi tersebut, bus Werkudara yang berukuran besar dan merupakan bus tingkat cukup sulit mengakses terutama ketika memasuki jalan perdesaan.

“Jadi jenis busnya itu bus tingkat dan memang didesain bus wisata. Jadi semi terbuka. Harapannya itu ketika berwisata hingga ke Klaten bisa sambil menikmati pemandangan alam seperti persawahan. Pembicaraan terkait itu sebelum pandemi Covid-19 sekitar tahun 2019. Masih perlu pemikiran bersama lagi dengan dinas terkait,” kata Sapto.

Sebagai informasi, salah satu kawasan wisata di Klaten yang menjadi favorit wisatawan yakni di sisi utara Klaten atau di wilayah Kecamatan Polaharjo dan Tulung.

Di kawasan itu, banyak wisata air serta kuliner. Seperti Umbul Ponggok, Umbul Pelem, Umbul Manten, kawasan pemancingan Janti, serta wisata air lainnya termasuk water tubing di alur Kali Pusur.

Sebelumnya, Nama Klaten sempat viral di Twitter. Terdapat kisah kocak warga dari Klaten mau ke Jogja namun kesasar sampai Solo viral di media sosial Twitter pada Senin (9/1/2022).

Hal itu kemudian memunculkan usulan dari netizen supaya Batik Solo Trans (BST) bisa melayani penumpang hingga Sukoharjo dan Klaten.

Akun @AmigunoAli yang menulis, “Mumpung topike transportasi umum, saran wae mas, lek iso BST ne iso tekan terminal SKH opo Klaten ngunu, ben gampang leh medun soko bandara langsung terminal SKH. Kan @PDI_Perjuangan juga tuh seng menang… Saran wae.”

Cuitan itu kemudian direspons Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, dengan meminta Sukoharjo dan Klaten berinvestasi dengan menyediakan armada sendiri. “Lha mbok Sukoharjo sama Klaten nambahi koridor atau investasi armada. Kok malah dipasrahke Solo kabeh,” tulis Gibran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya