Soloraya
Kamis, 2 Juni 2022 - 16:42 WIB

Klaten Hari Ini: 2 Juni 2014, Waduh Tempat Ibadah di Ngawen Diacak-acak

Redaksi Solopos.com  /  Sri Sumi Handayani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi gereja. (freepik)

Solopos.com, KLATEN — Delapan tahun lalu, tepatnya pada 2 Juni 2014, warga Kecamatan Ngawen, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah gempar karena salah satu gereja di Kecamatan Ngawen, Klaten dirusak seorang perempuan.

Solopos.com edisi Senin (2/6/2014) mengabarkan salah satu gereja di Kecamatan Ngawen, Klaten dirusak seorang perempuan pada Minggu (1/6/2014) malam.

Advertisement

Pelaku diduga merupakan orang dengan gangguan jiwa atau ODGJ. Salah satu alasannya, perempuan itu tidak mengenakan busana saat melakukan perusakan di tempat ibadah.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, perusakan tersebut diketahui seusai jemaat mengikuti hajatan di dusun setempat pada Minggu pukul 20.30 WIB. Salah satu ibu rumah tangga yang tinggal dekat gereja setempat, Kristina Tri Purwantini, 51, menyampaikan kecurigaan karena kondisi tempat ibadah gelap gulita.

Advertisement

Informasi yang dihimpun Solopos.com, perusakan tersebut diketahui seusai jemaat mengikuti hajatan di dusun setempat pada Minggu pukul 20.30 WIB. Salah satu ibu rumah tangga yang tinggal dekat gereja setempat, Kristina Tri Purwantini, 51, menyampaikan kecurigaan karena kondisi tempat ibadah gelap gulita.

“Padahal, biasanya lampu gereja tersebut selalu menyala meski tidak ada jemaat yang beribadah,” paparnya kepada wartawan di lokasi pada Senin (2/6/2014).

Baca Juga : Waduh, 76 Pot Bunga di Jalan Solo-Jogja di Klaten Ditemukan Rusak

Advertisement

Perempuan yang tidak mengenakan busana tersebut kemudian diusir keluar dari gereja. “Perempuan tersebut sama sekali tidak mengenakan pakaian. Badannya kotor dan rambutnya gimbal,” katanya.

Setelah dilakukan pengecekan, perempuan ODGJ tersebut ternyata mengacak-acak isi gereja. Barang yang dirusak di antaranya patung, lilin berukuran 50 sentimeter, memecahkan lampu kamar mandi, hingga melepas kain dan dekorasi di altar.

“Selain itu, orang gila tersebut juga mengacak-acak sampah di dalam gereja,” papar pengembang sosial ekonomi gereja, F. X. Hardaya, kepada Solopos.com di lokasi, Senin.

Advertisement

Baca Juga : Bukan Cuma di Solo, Perusakan Makam Pernah Terjadi di Klaten

Perusakan tempat ibadah yang bisa menampung hingga 1.000 jemaat tersebut sempat membuat geger masyarakat setempat. Bahkan, puluhan polisi dan TNI sempat berjaga-jaga di lokasi.

Kapolsek Ketandan yang saat itu dijabat oleh Iptu Jovian Wijaya membenarkan peristiwa perusakan gereja oleh ODGJ. “Gereja ini dirusak oleh perempuan yang diduga orang gila. Beberapa bagian gereja rusak seperti altar, patung, hingga dekorasi,” katanya kepada wartawan di lokasi, Senin.

Advertisement

Kasus tersebut tidak diproses karena pelakunya ODGJ. Pihak pengurus gereja pun legawa setelah membuat surat pernyataan kepada kepolisian terkait kejadian tersebut.

Konten Soloraya Hari Ini menyajikan berita peristiwa pada masa lalu yang menyita perhatian publik di Soloraya. Tujuannya tak lain supaya pembaca bisa mengambil pelajaran berharga dari setiap peristiwa di masa lalu.

Baca Juga : Kasus Perusakan Makam di Mojo Solo Berlanjut, 23 Saksi Diperiksa Polisi

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif