SOLOPOS.COM - Korban keracunan saat dirawat di Puskesmas Bayat, Klaten (JIBI/SOLOPOS/Moh Khodiq Duhri)

Solopos.com, KLATEN – Sembilan tahun lalu, tepatnya pada 9 November 2012, terjadi sebuah peristiwa yang menghebohkan di Kecamatan Bayat, Klaten. Sebanyak 101 warga di Kecamatan Bayat keracunan paket makanan dari acara peringatan satu windu meninggalnya warga.

Solopos.com edisi Jumat (9/11/2012) 101 warga yang keracunan itu berasal dari tiga desa di Kecamatan Bayat yakni Bogem, Nengahan, dan Paseban. Sehari sebelumnya, Kamis (8/11/2012), jumlah warga yang keracunan baru mencapai sekitar 60 orang.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Sekitar 70 pasien di antaranya sempat menjalani rawat inap di Puskesmas Bayat, Puskesmas Trucuk, Puskesmas Cawas, dan RSUP dr Soeradji Tirtonegoro. Sementara sekitar 31 pasien menjalani rawat jalan di puskesmas.

Baca Juga: Bukan Hany, Tersangka Akui Sasaran Racun Apotas di Klaten Adalah Sigit

“Laporan terakhir jumlah pasien rawat inap di Puskesmas Bayat ada 22 orang, Puskesmas Trucuk ada tujuh orang, Puskesmas Cawas 1 ada 14 orang dan di RSUP dr Soeradji [Tirnonegoro] ada 14 orang. Ada peningkatan jumlah pasien keracunan pada Kamis malam dan Jumat pagi sehingga jumlahnya mencapai 101 orang,” terang Kepala Dinkes Klaten kala itu, dr Ronny Roekmito, saat ditemui wartawan di kantornya.

Ronny menjelaskan, kondisi pasien rata-rata sudah membaik. Terdapat beberapa pasien yang suhu tubuhnya masih cukup tinggi. Sejumlah pasien sudah diizinkan pulang setelah seharian mendapatkan penanganan medis.

“Suhu tubuh yang tinggi itu menandakan makanan yang dikonsumsi mengandung bakteri,” terang Ronny.

Baca Juga: Sebelum Terlambat, Begini Pertolongan Pertama Keracunan

Beberapa sampel makanan yang dibawa ke Semarang antara lain nasi, gudeg, daging ayam, telur, dan sambel goreng. Pihaknya tak membawa satu sampel makanan berupa kue pastel karena sudah habis. Petugas juga sudah mengambil sampel usapan dubur milik beberapa pasien.

“Untuk mengetahui uji bakteriologi memang tidak bisa terlalu cepat. Dibutuhkan waktu 2-3 hari untuk mengembangbiakkan bakteri itu,” tutur Ronny.

Sementara itu, Humas RSUP dr Soeradji Tirtonegoro kala itu, Petrus Tri Joko, mengatakan terdapat penambahan empat pasien keracunan pada Jumat pagi. Dengan begitu, jumlah pasien keracunan yang dirawat di RSUP dr Soeradji Tirtonegoro mencapai 18 orang.

Baca Juga: 51 Orang Keracunan Makanan Hajatan, 1 Meninggal Dunia

“Dari 18 pasien itu, empat di antaranya anak-anak. Sekarang kondisinya sudah membaik. Tidak ada yang kritis, namun mereka masih lemas karena kekurangan cairan. Mungkin satu atau dua hari lagi mereka bisa pulang,” kata Petrus.

Sebagaimana diberitakan, sekitar 60 warga di tiga desa di Kecamatan Bayat, Klaten, keracunan setelah mengonsumsi paket makanan dari acara peringatan delapan tahun wafatnya warga setempat, Kamis. Puluhan warga di tiga desa yakni Bogem, Nengahan, dan Paseban.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya