Soloraya
Rabu, 8 April 2020 - 15:00 WIB

KLB Corona di Solo Belum Dicabut, Rudy: Aku Kangen Nyawang Anakku Sekolah

Nugroho Meidinata  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Wali Kota Solo Rudy kembali menghimbau masyarakat untuk "do manuto" (Istimewa/Instagram/@maleopict)

Solopos.com, SOLO – Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, belum memutuskan status kejadian luar biasa atau KLB corona untuk dicabut. Status KLB corona di Solo justru diperpanjang seiring masih adanya pasien positif Covid-19 di wilayahnya.

Seiring dengan status Solo KLB corona yang belum dicabut, kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah ditiadakan terlebih dahulu. Siswa di Solo belajar dari rumah sejak 16 Maret 2020 lalu.

Advertisement

121 Mahasiswa Perantau di Sukoharjo Dapat Bantuan Sembako

Dengan kondisi tersebut, Rudy, sapaan akrabnya mengaku rindu melihat siswa-siswa kembali bersekolah seperti sedia kala. Tetapi, karena demi keselamatan dan kesehatan seluruh masyarakat Solo, ia meminta semua siswa di wilayahnya untuk belajar di rumah dan tidak berpergian.

Advertisement

Dengan kondisi tersebut, Rudy, sapaan akrabnya mengaku rindu melihat siswa-siswa kembali bersekolah seperti sedia kala. Tetapi, karena demi keselamatan dan kesehatan seluruh masyarakat Solo, ia meminta semua siswa di wilayahnya untuk belajar di rumah dan tidak berpergian.

Aku jane ya wis kangen nyawang anak-anakku sing tak tresnani sekolah meneh. Ning do manuto tetep sinau ning omah ben corona ne ndang ilang [sebetulnya aku ya sudah kangen melihat anak-anakku yang tercinta sekolah lagi. Tetapi, dha manuta tetap belajar di rumah biar corona-nya cepat hilang],” kata Rudy di dalam video yang diunggah oleh pengelola akun media sosial Instagram @maleopict, Rabu (8/4/2020).

Cek! Ini Pemadaman Listrik di Solo & Sragen, Kamis (9/4/2020)

Advertisement
Lihat postingan ini di Instagram

 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Maleo Picture (@maleopict) pada

Advertisement

Dha Manuta

Semenjak ditetapkannya Solo KLB corona dan belum dicabut, Rudy dikenal dengan kampanyenya “Dha Manuta” dibaca do manuto. Kata-kata tersebut seringkali ia ucapkan agar masyarakat di Solo patuh dengan imbauan dari pemerintah dengan menerapkan pembatasan jarak atau dikenal dengan physical distancing.

Beberap kali jargon “Dha Manuta’ digunakan Rudy untuk meminta masyarakat di rumah saja. Tercatat, jargon tersebut diucapkan saat mengimbua perantau untuk tidak mudik di Solo.

Catat! Mulai 12 April, Seluruh Penumpang KA Wajib Pakai Masker

Advertisement

Jika masih ngeyel mudik ke Solo, pemudik akan dikarantina selama 14 hari di tiga tempat yang telah disiapkan Pemkot Solo.

Tak elingke do manuto [saya ingatkan lagi, patuhilah] Ora sah nekat mudik nek nekat, tak karantina setengah sasi neng kene [kalau masih nekat, tak karantina setengah bulan di sini]” katanya.

Solopos Hari Ini: Tanpa Gejala Corona Lebih Berbahaya

Saking viralnya jargon Rudy tersebut, musisi campursari Fahrur Rodji menciptakan lagu Do Manuto.

“Biar semua orang suka, semakin banyak yang mendengarkan lagu ini. Jadi dibikin iringan musiknya juga yang mudah. Kalau sosialisasi dengan pengumuman biasa mungkin susah mengena. Makanya ini saya bikinkan dengan lagu agar lebih kreatif dan mudah diterima,” jelas pria yang akrab disapa Mr Jepank ini kepada Solopos.com, Sabtu (4/4/2020).

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif