SOLOPOS.COM - Sebanyak 297 jamaah haji kloter 99 SOC yang terdiri dari 23 kabupaten atau kota tiba di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Kamis (3/8/2023). (Solopos.com/Dhima Wahyu Sejati)

Solopos.com, SOLO — Sebanyak 297 jemaah haji yang tergabung dalam Kelompok Terbang (Kloter) 99 tiba di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Kamis (3/8/2023).

Kloter terakhir tersebut berisi jemaah dari 23 kabupaten atau kota.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Para jemaah langsung menuju Gedung Muzdalifah untuk mengikuti prosesi seremonial sebelum pulang ke kabupaten atau kota masing-masing.

Kepala Kanwil Kemenag Jawa tengah, Musta’in Ahmad menyebut kloter terakhir berisi jemaah dari 23 kabupaten atau kota.

Masih terdapat tujuh jemaah yang sakit dan harus tinggal lebih lama di Arab Saudi.

“Kita punya waktu dua bulan untuk menunggu kesembuhan, nanti setelah sehat segera kita pulangkan ke daerah asal masing-masing,” kata dia ketika ditemui wartawan di Asrama Haji Donohudan, Kamis.

Dia berharap dalam waktu dua bulan ke depan jemaah yang masih tertinggal di Tanah Suci itu segera bisa pulang ke Indonesia.

Terkait jumlah jemaah yang wafat, Musta’in menyebut bakal ada skema baru dan evaluasi untuk diterapkan tahun depan.

Dia menyebut evaluasi yang bakal dilakukan yakni mendahulukan pengukuran kesehatan.

Dengan begitu, skema yang bakal dilakukan yakni jamaah harus lolos kesehatan setelahnya pelunasan baru bisa dilakukan.

Menurutnya sejauh ini skema yang digunakan melunasi biaya haji terlebih dahulu baru ada pemeriksaan.

“Memang belum dituangkan secara resmi tapi arahnya akan ke sana,” kata dia.

Jamaah Asal Jepara yang tergabung dalam Kloter 99, Al Sadad menyebut pelaksanaan haji sejauh ini sudah cukup baik.

Dia mengatakan fasilitas yang didapat berupa makan, penginapan, dan pelayanan lainnya membantu selama proses pelaksanaan haji berlangsung.

“Saya sudah menunggu 12 tahun, mendaftar sejak Maret 2012. Saya berangkat bersama istri,” kata dia.

Salah satu keluarga jemaah asal Kartasura, Abdurrahman Wahid, 23, mengaku sedang menunggu pamannya yang tergabung dalam kloter terakhir.

Dia merasa lega pamannya bisa pulang dengan selamat.

“Sempat khawatir, karena paman saya termasuk lansia juga, sudah sepuh, apalagi ada tragedi Musdalifah. Berangkatnya juga dadakan, jadi persiapan kurang termasuk fisiknya,” kata dia.

Meski begitu, dia masih bisa menemani pamannya lantaran sempat bertugas mendampingi jemaah haji di Tanah Suci.

Terlebih dia juga masih bisa saling memberikan kabar jika terjadi sesuatu.

Dia mengaku bersama tetangga di rumah sudah menyiapkan prosesi sambutan kecil-kecilan.

Pamannya itu bakal disambut dengan acara berjanjen, tradisi doa khas muslim tradisional bersama tetangga kampung.

“Termasuk tradisi juga kita orang jawa, pasti pulang itu disambut dengan doa dari keluarga untuk jemaah haji, supaya mabrur,” kata dia.

Berdasarkan data Humas PPIH Debarkasi Haji Donohudan total sudah ada 99 kloter yang tiba dengan jumlah 35.137 jemaah haji.



Jumlah jemaah sakit sejauh ini terdapat sembilan jemaah dengan rincian dua dirawat RS Moewardi dan tujuh lainnya masih dirawat di Tanah Suci.

Total jemaah haji yang wafat yakni 125 orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya