SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Boyolali (Espos) — Seiring dengan peningkatan status Merapi dari waspada ke siaga, langkah cepat dilakukan jajaran Kodim 0724/Boyolali, Jumat (22/10). Mereka langsung bergerak mendirikan tenda pengungsian di tempat penampungan pengungsi akhir di Lapangan Selo, Boyolali yang akan digunakan bagi warga di Desa Jrakah dan Klakah, Selo.

Selain itu, Kodim juga menyiapkan sejumlah peralatan dapur umum dan alat komunikasi di Makoramil Selo. Jajaran Kodim juga memasang tanda jalur evakuasi di Desa Klakah, Jrakah dan Tlogolele. Pemasangan itu dipimpin langsung Dandim 0724/Boyolali Letkol (Arh) Soekoso Wahyudi.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Dandim 0724/Boyolali Letkol (Arh) Soekoso Wahyudi mengatakan pemasangan tenda dan pemasangan tanda jalur evakuasi itu dilakukan sebagai antisipasi terhadap peningkatan status Merapi.

“Kami tidak ingin tinggal diam karena menyangkut nyawa ribuan jiwa yang ada di lereng Merapi,” ujarnya kepada wartawan disela-sela pemasangan tenda, Jumat.

Ditambahkan Dandim, pihaknya juga telah mendapatkan bantuan dari Korem 074/Warastratama Surakarta untuk mendapatkan tambahan personel dalam penanganan bencana Merapi. Hanya saja, jumlahnya masih belum dipastikan karena masih dalam inventarisasi.

“Selain itu, juga ada tambahan angkutan maupun ambulan yang siap sedia jika diperlukan untuk penanganan para pengungsi atau warga yang berada di daerah rawan bencana Merapi,” papar dia.

Personel itu, jelas Dandim, akan stand by di Makorem maupun Makodim dan setiap saat bisa diturunkan jika kondisi Merapi benar-benar mengancam para warga sekitar.

Selain pemasangan tenda dan tanda jalur evakuasi, jajaran Kodim 0724/Boyolali dan Polsek Selo juga melakukan sosialisasi kepada para penambang pasir yang berada di aliran Kali Apu. Langkah itu dilakukan menyusul meningkatnya status Merapi menjadi siaga dan penambang tidak melakukan aktivitas di aliran lahar Merapi, termasuk di Kali Apu.

Namun, upaya sosialisasi itu tidak banyak mendapat respons dari para penambang. Pasalnya, kedatangan petugas itu dikira melakukan razia, sehingga para penambang langsung berlarian meninggalkan lokasi penambangan.

fid

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya