SOLOPOS.COM - Diskusi bertajuk Rembug Enom bertema Public Private Partnership di Lokananta Solo, Sabtu (28/10/2023) malam. Tampil sebagai pembicara acara tersebut Ketua Umum Hipmi Solo, Respati Ardi. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO—Pemerintah Kota (Pemkot) Solo tidak bisa bekerja sendirian untuk mengangkat sektor pariwisata. Dibutuhkan peran aktif pihak swasta agar perkembangan pariwisata Solo bisa terakselerasi secara optimal.

Demikian benang merah diskusi bertajuk Rembug Enom bertema Public Private Partnership di Lokananta Solo, Sabtu (28/10/2023) malam. Tampil sebagai pembicara acara tersebut Ketua Umum Hipmi Solo, Respati Ardi.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Dia menyebut untuk mencapai target investasi pariwisata Solo diperlukan keterlibatan swasta dengan skema pembiayaan kreatif saling menguntungkan. Salah satunya dengan skema Public Private Partnership (PPP).

“Salah satu skema yang lazim kita kenal adalah Public Private Partnership atau kemitraan pemerintah dan swasta,” ujar dia. Respati mengatakan pembangunan sektor swasta dengan skema PPP bisa jadi solusi pembiayaan.

Apalagi risiko yang ditanggung dengan skema itu tidak sepenuhnya ditanggung oleh pemerintah dan swasta. Terlebih ada sisi positif yang layak dipertimbangkan dari penerapan PPP yaitu adanya penghematan biaya.

Selain itu percepatan perbaikan pelayanan. Termasuk munculnya multipplier effect berupa manfaat ekonomi yang luas. Contohnya penciptaan lapangan kerja, pengurangan kriminalitas dan peningkatan pendapatan.

“Langkah ini jadi peluang besar pemerintah dan swasta untuk mengelola aset, sehingga memiliki dampak yang baik untuk ekonomi Solo,” urai dia. Penuturan senada disampaikan Wakil Ketua Umum Hipmi Solo, Astrid Widayani.

Menurut dia, generasi muda diharapkan dapat mengimplementasikan potensi aset pemerintah untuk bekerja sama dengan swasta, secara maksimal. Aset yang ada bisa dikembangkan dari segi bisnis dan kerja sama lintas sektor.

“Kami dari Hipmi anak-anak muda punya gagasan dan mengembangkan kreativitas. Aset yang ada bisa dikembangkan dari segi bisnis, dan kerja sama lintas sektoral, antara pemerintah dan sawasta sesuai kebutuhan pasar,” urai dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya