SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sukoharjo (Espos)--Dua kolam  di Balai Benih Ikan (BBI) Mandan, Sukoharjo dari 39 kolam yang ada dalam kondisi bocor. Demikian salah satu hasil inspeksi mendadak (Sidak) yang dilakukan komisi II, Rabu (17/2).

Masih mengacu kepada hasil Sidak kemarin, BBI Mandan sampai saat ini masih mengalami kendala cuaca dalam hal pemeliharaan benih ikan. Pasalnya, dari evaluasi tahunan yang dilakukan instansi tersebut, biaya pemeliharaan kolam serta benih ikan lebih besar apabila dibandingkan dengan pendapatan yang dihasilkan.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Seorang pengurus kolam, Trimo menjelaskan, apabila BBI diibaratkan perusahaan dari dulu sudah mengalami kerugian. Pasalnya, biaya pemeliharaan lebih besar apabila dibandingkan pendapatan yang masuk. Berdasar catatan, BBI Mandan pada 2009 lalu hanya memberikan sumbangan pendapatan asli daerah (PAD) senilai Rp 21 juta. Sementara untuk 2010 ini, BBI Mandan ditargetkan menyumbang PAD senilai Rp 36 juta.

”Biaya pemeliharaan kolam memang sangat besar apabila dibandingkan dengan pendapatan yang dihasilkan per tahun. Besarnya biaya itu terutama terlihat sekali ketika musim kemarau tiba atau ketika Colo Barat sudah tidak bisa lagi memasok air di kolam ini,” jelasnya kepada wartawan di sela-sela Sidak, Rabu.

Ketua Komisi II, Eka Junaedi menjelaskan, pihaknya berharap BBI Mandan bisa lebih kreatif dalam hal pembibitan ikan agar sumbangan PAD yang disetor lebih besar. ”Selama ini sumbangan PAD dari BBI Mandan kan relatif kecil. Oleh sebab itu, ke depan untuk pembibitan ikan bisa lebih kreatif supaya peningkatan PAD bisa terjadi,” ujarnya.

aps

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya