SOLOPOS.COM - Pengendara motor melintas di samping pilar-pilar penyangga yang telah berdiri di area proyek rel layang Joglo, Solo, Kamis (15/12/2022). (Solopos/Putut Hartanto)

Solopos.com, SOLO–Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka memastikan lokasi terdampak proyek rel layang Joglo, Kecamatan Banjarsari, Solo bakal menjadi tempat yang ramai untuk berkumpul warga. Salah satunya dibangun skatepark.

Sebagai informasi, skatepark adalah tempat rekreasi yang dipakai untuk seluncur papan, BMX, skuter, kursi roda, dan lainnya. Gibran mengatakan pelaksana proyek bersama pemerintah berusaha menyelesaikan proyek tepat waktu.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Habis itu saya yakin tempat itu ramai tempat produktif jadi tempat berkumpulnya warga di bawah relnya ada beberapa aktivitas.  Ada skatepark, macem-macem ya, di bawah kolongnya, tunggu saja ya,” kata dia ditemui wartawan di Balai Kota Solo, Rabu (3/5/2023) siang.

Gibran mengklaim setiap pembangunan Solo ada dampak negatif, namun itu hanya sementara atau selama proyek berlangsung. Lokasi yang terdampak bakal kembali ramai atau ada titik-titik perekonomian yang baru setelah pembangunan rampung.

“Saya minta maaf apabila ada warga terdampak. Setelah jadi pasti ngrejekeni [mendatangkan rezeki bagi warga setempat]” papar dia.

Terpisah, Site Manajer Proyek Pembangunan jalur KA elevated antara Solo Balapan-Kadipiro, Solo, Dendy Purbowo, menjelaskan pembangunan sejumlah fasilitas di bawah rel layang di luar pekerjaannya.

“Tapi dari plan-nya sih kemungkinan ada tapi belum tahu yang mengerjakan siapa dan kapan,” ungkapnya.

Sebelumnya, ada puluhan pelaku usaha yang terancam dampak dari penutupan Jl Solo Purwodadi, Solo, tepatnya dari simpang Joglo sampai simpang Sekip, secara total, Kamis (4/5/2023) malam. Pelaku usaha berharap proyek tidak molor sehingga penutupan jalan tak bertambah banyak.

Salah satu pemilik bengkel las di RT 002/RW 001 Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Banjarsari, Solo, Hari Wijayanto, 42, menjalankan usaha sejak delapan tahun terakhir. Dia membuka usaha mulai pukul 08.00 WIB sampai 16.00 WIB.

“Kan di sini banyak pengusaha-pengusaha UMKM, kan susah. Kadang orang lewat terus mampir. Masalah pembangunan apabila akses jalan ditutup orang yang lewat gak ada,” kata dia kepada Solopos.com, Selasa (2/5/2023).

Dia mengatakan belum mendapatkan kompensasi sejauh ini namun dia mendukung program pembangunan pemerintah dengan proyek rel layang Joglo. Hari memakai bangunan miliknya untuk kios las namun pelaku usaha lainnya ada yang menyewa tempat.

“Pembangunan pasti ada pengorbanan. Demi kelancaran, demi pekerjaan tiga bulan ngempet, bertahan. Kalau molor gak tahu,” jelasnya. Dia berharap pembangunan tak molor.

Pelaku usaha mebel, Sukiman, 58, menjelaskan pelaksana proyek pernah mendata warga setempat. Namun tak ada kompensasi sejauh ini. Jl Solo Purwodadi masih bisa dilintasi sejauh ini.

“Kalau bisa dipercepat. Seandainya penutupan jalan tambah panjang kasihan pengusaha,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya