SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
WONOGIRI—Warga Pracimantoro pengguna air dari sumber Seropan mengajukan syarat pelayanan air harus lancar jika rencana komersialisasi Seropan benar-benar dilaksanakan 2013.
Paling tidak tarif penggunaan air sama dengan tarif reguler pelanggan Perusahaan Daerah Air Mineral (PDAM) Giri Tirta Sari Wonogiri yang saat ini diterapkan. Warga Desa Gebangharjo, Yanto, mengatakan dirinya sebenarnya tidak keberatan untuk membayar penggunaan air sumber air Seropan. Namun, dia berharap penetapan tarif tersebut diimbangi dengan ketersediaan air yang lancar.
“Tidak masalah bayar, malah mungkin bisa lebih tertib karena selama ini karena gratis antarwarga jadi saling rebutan air. Tapi kalau memang bayar mestinya airnya juga lancar, jangan seret,” ungkap Yanto, saat dihubungi Solopos.com, Kamis (22/11/2012).
Selain lancar, dia juga meminta tarif air sumber air Seropan yang kelak ditetapkan masuk akal. Yanto mengusulkan tarif air paling mahal sama dengan tarif air PDAM yang saat ini berlaku. Sebagai gambaran, tarif air PDAM untuk pelanggan rumah tangga ditetapkan Rp1.900 per meter kubik (m3) untuk 10 m3 pertama. Selanjutnya berlaku tarif progresif dengan nilai Rp2.850-Rp6.650/m3 untuk pemakaian 10m3 ke dua sampai ke empat.
Dibandingkan tarif air yang harus dibeli pada penjual air menggunakan tangki, Yanto mengatakan tarif air PDAM masih terbilang murah. Sebelum ada sumber air Seropan, setiap musim kemarau warga harus mengeluarkan biaya antara Rp65.000-Rp100.000 untuk membeli satu tangki air berisi 6.000 liter (6 m3).
“Kalau beli lewat tangki-tangki itu satu m3 kami harus bayar sekitar Rp10.000. Mahal sekali. Karenanya kalau tahun 2013 Seropan tidak gratis lagi harapan kami tarifnya sesuai dengan kondisi warga,” ujar dia.