Soloraya
Senin, 5 Maret 2012 - 22:59 WIB

Komisi II Desak Kepala Disperinkop dan UMKM Beresakan KREDIT MACET

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SRAGEN--Sekretaris Komisi II DPRD Sragen, Suparno, mendesak Kepala Dinas Perindustrian, Koperasi dan UMKM (Disperinkop dan UMKM), M Isnadi SE MM, segera menyelesaikan permasalahan kredit macet yang dilakukan lima satuan kerja (Satker) dan satu perusahaan di Sragen.

Pernyataan itu disampaikan Suparno saat ditemui wartawan di Kantor DPRD Sragen, Senin (5/3/2012). Suparno memaparkan persoalan tersebut harus segera diselesaikan supaya tidak berlarut-larut. “Bagaimanapun juga, persoalan ini harus segera diselesaikan karena itu uang rakyat. Seharusnya uang itu bisa digunakan untuk kepetingan masyarakat. Jadi, saya minta Dinas Perindustrian, Koperasi dan UMKM segera mengambil tindakan tegas. Saya lihat, hingga kini belum ada progres apapun terkait pembayaran kredit macet tersebut,” ujarnya.

Advertisement

Lebih lanjut, Suparno mengatakan akan memanggil Kepala Dinas Perindustrian, Koperasi dan UMKM, Satker dan perusahaan yang terlibat kasus kredit macet tersebut untuk hadir dalam rapat gabungan. Rencana, rapat gabungan tersebut akan dilaksanakan pekan ini.

“Kami akan memanggil semua pihak untuk mengetahui sampai sejauh mana perkembangan kasus tersebut. Jangan sampai kasus itu mandek. Saya harap, persoalan ini juga harus selesai sebelum tiga bulan. Jangan terlalu lama. Pihak-pihak yang merasa memiliki utang, silakan segera membayar dan melunasi kewajiban.”

Sementara itu, dihubungi secara terpisah, Kepala Dinas Perindustrian, Koperasi dan UMKM, M Isnadi SE MM, menjelaskan telah melakukan segala upaya untuk menyelesaikan persoalan kredit macet tersebut. Bahkan Isnadi mengaku telah membentuk tim yang bertugas menagih hutang kepada pihak-pihak yang berhutang. “Saya sudah menerjunkan tim khusus. Mereka bertugas menagih hutang kepada satuan kerja maupun perusahaan. Hingga saat ini, sudah ada yang membayar hutang meskipun masih sedikit. Saya akui perkembangannya tidak terlalu bagus tetapi setidaknya ada yang sudah berusaha untuk menyicil,” tuturnya.

Advertisement

Saat ditanya berapa nominal hutang yang telah disahur dari total kredit macet Rp627 juta dan nominal bunga Rp157 juta, Isnadi enggan memberikan jawaban konkret. “Saya takut salah. Tetapi ada yang sudah membayar. Saya punya data dan nominalnya,” pungkasnya.

(Sri Sumi Handayani/JIBI/SOLOPOS)

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif