SOLOPOS.COM - Ilustrasi road barrier atau pambatas jalan dari besi. (Dok Solopos)

Solopos.com, SOLO — Komisi III DPRD Solo menyoroti fenomena hilangnya sejumlah fasilitas atau sarana dan prasarana di sejumlah ruang publik di Kota Bengawan. Hilangnya berbagai fasilitas dan sarpras ruang publik itu diduga kuat karena dicuri oleh orang-orang tidak bertanggungjawab.

Hal itu disampaikan Ketua Komisi III DPRD Solo, YF Sukasno, saat diwawancara wartawan, Rabu (15/2/2023) siang. Politikus PDIP itu mendorong agar fenomena pencurian fasilitas dan sarpras publik tersebut bisa diantisipasi oleh organisasi perangkat daerah (OPD) terkait.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Maraknya pencurian fasum di Solo harus diantisipasi. Ini merugikan masyarakat,” ujar dia.

Sukasno mencontohkan hilangnya sejumlah besi penutup saluran drainase beberapa waktu yang lalu. Belum lama ini, Pemkot Solo juga kehilangan seratusan road barrier besi.

Ada juga hilangnya kursi taman, dan pagar besi Monumen 45 Banjarsari. Sebuah kamera closed circuit television (CCTV) yang dipasang di kawasan Ngarsapura Solo juga dilaporkan hilang.

“Menurut informasi dari Satpol PP Solo, aksi-aksi pencurian fasum tersebut sudah terjadi dari dulu. Hla ini kenapa dibiarkan? Harus ada langkah antisipasinya,” urai dia.

Sukasno menjelaskan Komisi III DPRD Solo ketika rapat kerja dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Solo sudah pernah meminta agar dilakukan penambahan kamera CCTV. Langkah itu penting untuk mengawasi dan mencegah terjadinya aksi pencurian.

Dia menilai penambahan kamera CCTV yang dipasang di lokasi-lokasi strategis dan dibutuhkan seharusnya menjadi skala prioritas.

“Kami sudah sampaikan ke jajaran Dishub untuk melakukan penambahan kamera CCTV. Ini masuk skala prioritas,” kata dia.

Sukasno juga menekankan pentingnya optimalisasi Central Control Room atau CC Room Dishub Solo selama 24 jam sehari. Guna merealiasikan hal itu, dia menilai jumlah petugas CC Room juga harus ditambah sesuai yang dibutuhkan.

“Di samping penambahan kamera CCTV, harus ditambah jumlah petugasnya supaya CC Room bisa berfungsi 24 jam. Dishub Solo punya CC Room untuk memantau beberapa sudut jalan kota dan menghitung kendaraan yang keluar masuk,” urai dia.

Menurut Sukasno CC Room seharusnya tidak sekadar berfungsi sebagai Area Traffic Control System atau ATCS bagi APILL atau Alat Pemberi Isyarat Lalu-Lintas. Namun CC Room bisa untuk memantau laporan situasi dan kondisi kota ini.

“Bila petugas di CC Room sudah 24 jam melihat layar monitor, kalau ada orang mencuri kursi taman, pagar besi, dan fasum lainnya, petugas tinggal menghubungi aparat keamanan. Kami yakin bila ini dilakukan pencurian fasum bisa dicegah,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya