Soloraya
Selasa, 20 Juni 2023 - 16:23 WIB

Komisi Pengawas Pastikan Stok Pupuk di Sragen untuk Musim Tanam II Aman

Tri Rahayu  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tim KP3 Sragen memeriksa gudang pupuk milik KSU Mahkota Tani di Dukuh Pojok, Desa Sambungmacan, Kecamatan Sambungmacan, Sragen, Selasa (20/6/2023). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) Sragen menginspeksi dua distributor dan kios pupuk lengkap (KPL) di lima kecamatan di Sragen, Senin-Selasa (19-20/6/2023). Pengawasan ini untuk memastikan stok pupuk bersubsidi aman menjelang musim tanam II pada akhir Juni 2023 ini.

Hasilnya, KP3 Sragen menyatakan stok pupuk aman, namun menemukan sejumlah gudang pupuk tak menggunakan palet sebagai alas untuk menjaga kualitas pupuk. Lima kecamatan yang jadi sasaran adalah Masaran, Tanon, Plupuh, Sambungmacan, dan Gondang.

Advertisement

Sementara Tim KP3 Sragen itu terdiri atas Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskumindag); Polres; Kejaksaan Negeri (Kejari); Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3;, Bagian Sumber Daya Alam; Bagian Perekonomian; dan PT Pupuk Indonesia (PI).

Pada Selasa siang, tim KP3 mendatangi distributor pupuk KSU Mahkota Tani yang di Dukuh Pondok, Desa Sambungmacan, Kecamatan Sambungmacan. Mereka melihat stok dan kondisi gudang.

Advertisement

Pada Selasa siang, tim KP3 mendatangi distributor pupuk KSU Mahkota Tani yang di Dukuh Pondok, Desa Sambungmacan, Kecamatan Sambungmacan. Mereka melihat stok dan kondisi gudang.

Pemilik KSU Mahkota Tani Sambungmacan, Dwi Wahyuni, mengatakan untuk stok pupuk NPK produk Petrokimia Gresik kosong dan sudah mengajukan delivery order (DO) sebanyak 100 ton. Kalau DO 100 ton itu turun, sambungnya, Selasa ini juga akan langsung didistribusikan ke KPL sebagai persiapan menghadapi musim tanam II.

Sementara stok pupuk urea saat ini masih ada 19 ton. “Wilayah distribusi kami ada di enam kecamatan. Distribusi NPK dilakukan di wilayah Sambungmacan, Tangen, Gesi, dan Sumberlawang. Sedangkan distribusi urea di Sumberlawang dan Gemolong. Total KPL ada 74 lokasi. Setiap KPL ada yang mengampu dua kelompok tani ada yang lebih,” terangnya.

Advertisement

Nihin Temuan Penyimpangan Pupuk

Penyuluh Perdagangan Diskumindag Sragen, Daru Roseno, mewakili Kepala Diskumindag Sragen, Cosmas Edwi Yunanto, menyampaikan KP3 bertugas memastikan stok pupuk di distributor dan KPL aman menjelang musim tanam.

“Situasi sekarang sedang pascapanen. Kami memprediksi untuk musim tanam dimulai akhir Juni dan awal Juli mendatang. Kami ingin memastikan ke produsen untuk menyiapkan suplai pupuk yang dibutuhkan petani sebelum masuk masa tanam. Kesiapan distributor itu dua pekan sebelumnya dan KPL sepekan sebelumnya,” katanya.

Sejauh ini belum ada temuan soal penyimpangan distribusi pupuk. Yang ada hanya berkaitan dengan menjaga mutu pupuk, seperti tidak digunakannya palet sebagai alas penyimpanan pupuk di gudang.

Advertisement

Assistant Account Executive PT Pupuk Indonesia, Cahyo Sulistyo, mengungkapkan stok NPK Phosnka di Sragen masih 3.761 ton dan urea 2.367 ton di Gudang Ngrampal, Sambungmacan, dan Grompol. Kalau masih kurang nanti dibantu dari gudang yang di Palur, Karanganyar.

“Sejauh ini untuk kios sudah tertib semua. Terkait Kartu Tani memang masih ada mis karena ada yang belum tercetak. Solusinya bisa dilakukan secara manual sepanjang nama petani terdaftar dalam data alokasi. Penebusan bisa menggunakan KTP,” jelasnya.

Terpisah, seorang petani asal Ngrampal,  Bari, menilai KP3 Sragen kurang greget dalam mengawasi distribusi pupuk. Salah satu buktinya, sambung dia, distribusi pupuk masih terlambat. Dia mempertanyakan pupuk yang tidak diambil petani karena jatahnya sedikit itu terus dibawa ke mana?

Advertisement

“Karena di Ngrampal itu ada petani yang tidak mau mengambil jatahnya dan memilih membeli pupuk nonsubsidi karena jatah subsidi terlalu sedikit,” jelasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif