Soloraya
Kamis, 31 Agustus 2023 - 09:11 WIB

Komitmen Gibran Mengawal Pembangunan Rel Layang dan Underpass Joglo Solo

Wahyu Prakoso  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka meninjau pembayaran uang ganti kerugian pembangunan underpass Joglo di pendapa Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Banjarsari, Solo, Rabu (30/8/2023). (Istimewa/Dokumentasi Pemkot Solo)

Solopos.com, SOLO – Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka berkomitmen pembangunan Elevated Rail Simpang Tujuh Joglo serta pembangunan underpass Joglo selesai 2024. Ada dampak positif kemarau panjang untuk pembangunan.

“Intinya kan saya komitmen 2024 selesai. Ini termasuk cepet lho, termasuk cepat, enggak ada halangan,” kata Gibran ditemui di pendapa Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Banjarsari, Solo, Rabu (30/8/2023).

Advertisement

Gibran mengatakan ada hikmah dari kemarau panjang dengan adanya cuaca cerah. Cuaca cerah dimanfaatkan pelaksana proyek Elevated Rail Simpang Tujuh Joglo mengebut pekerjaan konstruksi.

“Seperti ini menunggu erection [jembatan layang] nyambung, kayake lho ya, aku lali timeline-nya. Selanjutnya dibangun yang bawah [underpass Joglo]” jelasnya.

Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas I Semarang melalui media sosial menjelaskan pembangunan rel ganda Simpang Joglo kereta api elevated Solo Balapan-Kadipiro KM 104+700 sampai KM 107+000 (tahap 1) telah mencapai 62,27%.

Advertisement

Pembangunan ini merupakan proyek multiyears, yaitu mulai 2022 hingga 2024. Pembangunan berdampak macet untuk sementara waktu.

Sebagai informasi, Elevated Rail Simpang Tujuh Joglo adalah proyek dari Kementerian Perhubungan. Sedangkan penataan simpang dan pembangunan underpass Joglo adalah proyek Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Pada Rabu (30/8/2023) Gibran meninjau proses pembayaran ganti kerugian atau kompensasi penataan simpang dan pembangunan underpass Joglo, Kecamatan Banjarsari, Solo, Rabu (30/8/2023).

Pantauan Solopos.com, Rabu, Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa menyerahkan buku tabungan serta saldo uang kompensasi secara simbolis kepada 18 pemilik lahan di pendapa Kelurahan Banjarsari.

Advertisement

Sebanyak 18 warga itu merupakan warga Kelurahan Banjarsari dan Kelurahan Kadipiro. Sementara Kelurahan Nusukan ada lebih kurang 121 bidang masih dijadwalkan untuk pembayaran ganti kerugian.

Gibran ikut menyusul Teguh lalu meninjau pelayanan yang diberikan petugas Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Solo kepada warga yang terdampak proyek. Gibran sempat berfoto dan berinteraksi dengan warga.

“Ini bukan masalah pembayaran, tapi partisipasi dan kerelaan warga untuk melepas asetnya demi pembangunan yang nanti dampaknya akan pasti sangat baik untuk warga Joglo, Nusukan, Kadipiro. Jadi ya saya terima kasih sekali,” jelas dia.

Menurut Gibran, para penerima ganti rugi sudah memverifikasi. Pembayaran ganti rugi penataan simpang dan pembangunan underpass Joglo berjalan lancar.

Advertisement

Asisten Lahan Satuan Kerja (Satker) Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Wilayah 3 Jateng Agus Mulyanto mengatakan pembayaran ganti rugi penataan simpang dan pembangunan underpass Joglo diharapkan rampung September 2023.

“Setelah ini ada pelaksanaan pembongkaran dari warganya masing-masing yang menerima. Diharapkan September selesai,” jelas dia.

Agus menjelaskan pemerintah mengalokasikan anggaran untuk ganti kerugian Rp400-an miliar. Agus belum mengetahui anggaran untuk konstruksi penataan simpang dan pembangunan underpass Joglo.

“Selanjutnya misalkan dalam rangka pembangunan fisik itu kan harus ada pengadaan yang harus dilaksanakan. Untuk memunculkan penyedia jasanya,” jelas dia.

Advertisement

Menurut dia, proses lelang dan pembangunan bisa dilaksanakan tahun ini. Penataan simpang dan pembangunan underpass Joglo diharapkan selesai 2024. Pembangunan beriringan dengan dengan pembangunan rel layang Joglo.

“Permasalahan itu [dampak pembangunan Elevated Rail Simpang Tujuh Joglo maupun underpass Joglo] 2023 dan 2024. Setelah 2024 selesai semua,” ujar dia.

Dapat Kompensasi Rp3,9 Miliar

Salah satu warga, Siti Masrukah, 57, mendapatkan uang ganti rugi Rp3,9 miliar untuk penataan simpang dan pembangunan underpass Joglo, Kecamatan Banjarsari, Solo, Rabu (30/8/2023). Uang itu tidak akan dipakai untuk berfoya-foya.

Perasaan campur aduk antara senang dan sedih dialami Siti begitu namanya dipanggil petugas Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Solo. Dia menerima buku tabungan serta nominal ganti rugi Rp3.927.230.900.

Di hadapan Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa, Siti menerima buku tabungan itu. Petugas mengambil gambar sebagai bukti pembayaran ganti rugi yang disaksikan sejumlah petugas instansi terkait serta 17 pemilik bidang lahan lainnya dari Kelurahan Banjarsari dan Kadipiro.

Siti adalah warga setempat yang tinggal RT 004/RW 010 Kelurahan Banjarsari sejak kecil. Selain hunian, rumah toko (ruko) yang terdampak proyek itu digunakan Siti untuk membuka toko sembako sebagai sumber penghasilan.

Advertisement

Aset itu merupakan warisan yang didapat Siti dari keluarganya. Siti yang tinggal bersama menantu dan dua cucunya berencana menempati rumah di Wonorejo, Gondangrejo, Karanganyar sementara waktu.

Belum ada tempat usaha maupun hunian pengganti yang didapat Siti. Mencari hunian dan toko yang cocok menjadi pengalaman yang tidak menyenangkan bagi Siti.

“Saya mencari tempat yang cocok sama usaha itu, bingung. Meskipun toko milik saya kecil, nyaman, ada manfaatnya, bisa untuk menabung,” kata Siti.

Meskipun sedih, Siti juga merasakan senang dengan menerima Rp3.927.230.900 dari negara untuk ganti kerugian atas rukonya. “Senangnya ya dapat uang banyak,” jelas dia.

Siti menjelaskan akan menggunakan uang itu untuk membali aset tanah dan bangunan yang tidak jauh dari rukonya yang terdampak penataan simpang dan pembangunan underpass Joglo.

Siti tidak tertarik membeli barang mewah atau membeli mobil. Siti memprioritaskan aset tanah serta sisanya untuk anak-anaknya. “Yang utama beli tanah. Terus nanti untuk anak-anak buat daftar haji dulu. Yang mewah-mewah gak pengen,” ungkap dia.

Agus Mulyanto mengatakan pihaknya mengundang 18 warga yang pemilik 18 bidang tanah untuk pembayaran ganti kerugian.

“Pembayaran dengan bank diharapkan masyarakat tidak menerima uang cash, tapi menerima rekening jadi aman. Kami berharap 18 pemilik lahan ini selesai hari ini dengan catatan warga membawa syarat berupa sertifikat aslinya,” jelas dia.

Menurut dia, masih ada agenda serupa di Kelurahan Nusukan dengan total 121 bidang lahan. Pembayaran ganti kerugian masih dijadwalkan. “Diharapkan September selesai lalu ada pelaksanaan pembangunan. Pembangunan sampai 2024,” ujar dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif