SOLOPOS.COM - Peni Candra Rini. (Instagram @penicandrarini)

Solopos.com, SOLO — Lahir dan tumbuh di lingkungan seniman memberi pengajaran tersendiri bagi Peni Candra Rini. Pencapaian Peni tak luput dari didikan keluarga. Ayah, kakak laki-laki, dan kakeknya dalang, kakek buyutnya pemain gender, sementara kakak perempuannya pesinden.

Peni kecil tinggal daerah pesisir pantai selatan Tulungagung, Jawa Timur, tepatnya di Kecamatan Campurdarat. Selain menjadi dalang, ayah Peni, Ki Wagiman Gandha Carita, juga bekerja sebagai nelayan. Sementara kakak perempuannya, Sukesi Rahayu, adalah pesinden yang juga pengajar di Institut Seni Indonesia (ISI) Solo.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Selain sebagai seniman, bapak saya juga nelayan untuk [sumber] ekonomi kami. Bapak kala itu yakin kelak saya tidak akan berada [bekerja] di laut. Saya akan jadi pesinden,” jelas Peni saat berbincang dengan Espos melalui telepon, Kamis (10/11/2022).

Sang ayah mengajari Peni macapat, tembang, dan seni tradisi. Seingat Peni, ayahnya menanamkan komitmen tinggi dalam dunia olah vokal Jawa. Pada 1998, Peni pindah ke Solo untuk melanjutkan studi di SMKN 8 Solo atau dulu Sekolah Menengah Karawitan Indonesia (SMKI) Solo. Tepat pada 2001, ia lulus SMK dan melanjutkan studi ke ISI Surakarta.

Peni menceritakan sang ayah sangat berharap dirinya harus bisa “hidup” dari seni. Ayahnya tak ingin Peni merasakan jerih seorang nelayan. “Bapak ingin pokoknya saya jangan sampai [bekerja] di laut. Ingin di seni. Karena bapak dulu pernah hilang saat melaut, tiga hari. Jadi mungkin itu yang mendasari,” kata dia.

Baca juga: Peni Candra Rini Menduniakan Seni Tradisi, Membumikan Perdamaian

Kepiawaian Peni kian terasah karena ia juga belajar dari maestro gamelan alm. Rahayu Supanggah dan komposer alm. I Wayan Sadra. Peni pernah bergabung di Sono Seni Ensemble (SSE) bentukan I Wayan Sadra. Ia juga pernah menjadi sinden untuk karya-karya Rahayu Supanggah bersama kelompok Garasi Seni Benowo (GSB). Dua tokoh tersebut berpengaruh baginya dalam menyelami dunia musik.

Peni yang juga dosen di ISI Solo membuktikan kiprahnya dengan segudang karya dan prestasi. Terkini, dia meraih penghargaan Aga Khan Award 2022. Aga Khan Award diberikan kepada pegiat seni yang mendedikasikan ilmu dalam merawat dan mengembangkan musik tradisional. Penghargaan bergengsi itu juga diberikan kepada pegiat seni yang memiliki kesadaran tinggi dalam berkontribusi nyata di bidang sosial dan lingkungan.

Pengembangan Seni Budaya

Wanita berusia 39 tahun itu juga merupakan Founder dan Executive Director Yayasan Jagad Sentana Art yang telah berkiprah di kancah internasional. Bersama sang suami, Dwi Nugroho, Peni mengelola Yayasan Jagad Sentana Art yang bermarkas di kediaman mereka di Desa Kadokan, Grogol, Sukoharjo, dekat Sungai Bengawan Solo. Di rumah tersebut terdapat seperangkat gamelan Jawa seperti bonang, kenong, dan gong, serta ruang rekaman.

“Rumah itu kami dirikan untuk yayasan. Kita latihan, aktivitas pendidikan, bersama suami dan anak muda yang punya visi misi untuk pelestarian pengembangan seni budaya gamelan hingga kontemporer,” lanjut dia yang tengah berada di Albuquerque, New Mexico, Amerika Serikat sebagai delegasi OneBeat X. OneBeat X merupakan agenda diplomasi musik internasional yang bertujuan membangun kolaborasi kreatif.

Baca juga: Wow! Komposer Musik Solo Peni Candra Rini Raih Aga Khan Award 2022

Peni menuturkan sang ayah bangga atas pencapaiannya. “Bapak senang dan bangga. Penghargaan Aga Khan sangat prestise. Ini dedikasi tinggi dari seni tradisi dan menjadikannya menyentuh ranah musik kontemporer. Kemudian diterima oleh dunia,” katanya.

Peni adalah seniman dan komposer serbabisa. Karya yang ia hasilkan bermacam-macam. Tergantung dengan siapa ia berkolaborasi. Ada musik untuk musik, musik untuk tari, musik untuk teater, musik untuk film, kolaborasi tradisi, kontemporer, tutorial sinden. “Sebetulnya macam-macam ya. Tergantung saya dipertemukan dengan kesenian seperti apa,” tutur dia.

(Berita ini terbit di Harian Solopos edisi Sabtu, 12 November 2022)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya