SOLOPOS.COM - Sukarni, 55, pedagang di Pasar Bunder Sragen, menunjukkan cabai rawit oven dari India, Rabu (25/1/2017). (Moh. Khodiq Duhri/JIBI/Solopos)

Komoditas pangan Sragen, cabai oven impor mulai beredar di pasar tradisional Bumi Sukowati.

Solopos.com, SRAGEN — Cabai rawit merah impor dari India, Thailand, dan Tiongkok merambah pasar tradisional di Bumi Sukowati. Selain dijual dengan harga murah, cabai rawit impor itu bisa awet hingga setahun karena sudah dikeringkan pakai oven.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Cabai rawit merah dari India lebih dulu merambah Pasar Bunder Sragen, tiga pekan lalu. Pekan berikutnya, cabai rawit merah dari Thailand sampai ke tangan pedagang. Sementara cabai rawit merah dari Tiongkok tiba pekan lalu.

“Tiga jenis cabai impor ini kualitasnya beda. Paling bagus dari Thailand yang kami jual dengan harga Rp75.000/kg. Cabai impor dari India kami jual Rp60.000/kg, sementara cabai impor dari China [Tiongkok] kami jual Rp50.000/kg,” jelas Budi Albert, 45, pedagang cabai saat ditemui Solopos.com di Pasar Bunder, Rabu (25/1/2017).

Pasokan cabai rawit impor itu didapat pedagang dari pengepul asal Cirebon dan Blora. Cabai rawit impor itu banyak diburu pembeli karena harganya yang murah. Sebagai perbandingan, harga cabai rawit lokal di Pasar Bunder mencapai Rp100.000/kg.

Selain lebih murah, cabai rawit impor lebih tahan lama karena sudah dikeringkan pakai oven. Meski dijual dengan harga lebih murah, menurut pedagang, cabai rawit impor itu sama pedasnya dengan cabai rawit lokal.

“Harga cabai impor ini sangat murah. Untuk 5 kg cabai rawit lokal segar kalau dikeringkan hanya menjadi 1 kg. Jadi, membeli 1 kg cabai rawit oven itu sama dengan membeli 5 kg cabai rawit lokal segar. Jelas itu bisa hemat sekali,” ucap Sukarni, 55, pedagang cabai lain saat ditemui di kiosnya.

Sukarni sudah tiga kali mendatangkan cabai rawit impor dari India dalam tiga pekan terakhir. Total dia sudah membeli 20 karung cabai rawit oven itu. Di bagian bawah karung itu tertera tulisan product of India.

Satu karung berisi 10 kg cabai rawit oven. Dalam sepekan, dia bisa menjual 6-7 karung atau 60-70 kg cabai rawit oven.

“Biasanya pembeli cabai oven ini dari kalangan pedagang makanan. Sebagian besar dari mereka adalah pedagang bakso dan mi ayam,” jelas Sukarni.

Ngatmi, 45, warga Sambungmacan, sengaja membeli cabai rawit impor dari Pasar Bunder. Dia adalah pelanggan baru Sukarni. Cabai impor yang dibeli dari Sukarni itu dijual kembali oleh Ngatmi keliling desanya.

“Cabai impor itu ternyata sangat digemari. Selain harganya murah, cabainya juga lebih awet karena sudah dioven. Dari segi rasa juga tidak berbeda. Cabai impor ini sama pedasnya dengan cabai lokal yang masih segar,” ujar Ngatmi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya