Soloraya
Senin, 20 Februari 2023 - 10:47 WIB

Kompak! Warga Wonogiri Gotong Royong Bantu Para Korban Bencana

Muhammad Diky Praditia  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Relawan Destana gotong royong di Desa Padadarangin, Kecamatan Slogohimo, Kabupaten Wonogiri, Minggu (19/2/2023). (Istimewa/Nandar Suyadi)


Solopos.com, WONOGIRIBencana alam yang banyak terjadi di Wonogiri menggerakan masyarakat berinisiatif bergotong royong menggalang dana untuk para korban. Tindakan itu sebagai solidaritas dan rasa peduli terhadap warga terdampak bencana, seperti tanah longsor, tanah bergerak, dan banjir.

Sejumlah gerakan penggalangan dana pun dilakukan sejumlah komunitas, salah satunya gerakan Wonogiri Bangkit. Gerakan yang diinisiasi beberapa lembaga seperti Ikatan Mahasiswa Berprestasi, Bintang Timur Foundation, dan Dalem Pasinaon ini mengumpulkan donasi untuk para korban tanah longsor di beberapa wilayah di Wonogiri.

Advertisement

Salah satu inisiator gerakan Wonogiri Bangkit, Dhiya Restu Putra, mengatakan gerakan ini muncul semata-mata karena ingin turut membantu dalam penanganan pascabencana tanah longsor di beberapa wilayah di Wonogiri, seperti di Kecamatan Slogohimo dan Kismantoro.

Menurut dia, bencana tanah longsor yang banyak terjadi dalam sepekan terakhir mengakibatkan rumah-rumah warga di beberapa wilayah di Wonogiri rusak bahkan hingga tertimbun tanah.

Advertisement

Menurut dia, bencana tanah longsor yang banyak terjadi dalam sepekan terakhir mengakibatkan rumah-rumah warga di beberapa wilayah di Wonogiri rusak bahkan hingga tertimbun tanah.

“Kami melihat ada berbagai bencana tanah longsor di Wonogiri. Korbannya juga banyak, gerakan ini sebenarnya semata-mata ingin membantu para korban terdampak. Apalagi ini kan masih satu wilayah dengan kami,” kata Restu kepada Solopos.com, Senin (20/2/2023).

Penggalangan dana gerakan Wonogiri Bangkit rencananya akan disalurkan kepada korban tanah longsor atau tanah bergerak di Slogohimo, Kismantoro, dan wilayah lain di Wonogiri. Proses pengumpulan donasi dibatasi sampai Rabu (22/2/2023). Dana yang terkumpul akan disalurkan mulai Kamis (23/2/2023) kepada korban.

Advertisement

Di desa itu, terdapat dua rumah yang tertimbun longsor dan beberapa rumah lain rusak. Dana yang terkumpul untuk membeli empat karung sak beras dan sejumlah paket sembako yang diserahkan kepada para korban.

“Ya, ini bentuk keprihatinan warga desa saja. Saling bantu, tolong-menolong. Toh mereka juga dekat dengan kami,” ujar Suyadi.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, penggalangan dana untuk para korban bencana tanah longsor, banjir, dan tanah bergerak juga dilakukan berbagai komunitas media sosial (medsos), seperti Ikatan Cegatan Wonogiri. Selain itu organisasi kemasyarakatan dan pemuda Wonogiri.

Advertisement

Plt. Kepala Pelaksana BPBD Wonogiri, Teguh Setiyono, mengatakan BPBD Wonogiri atau Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri tidak membuka donasi untuk publik yang disalurkan kepada para korban bencana di Wonogiri. Kendati begitu, masyarakat bisa saja menggalang dana secara mandiri dan organik yang disalurkan langsung kepada korban.

“Tidak ada penggalangan dana satu pintu. Semua dipersilakan untuk membantu, menggalang dana untuk para korban. Yang penting bisa benar-benar disalurkan kepada korban. Ada juga kemarin bantuan CSR (corporate social responsibility),” kata Teguh.

Sebagai informasi, BPBD Wonogiri  mencatat selama empat hari, Senin-Kamis (13-16/2/2023) telah terjadi 164 bencana alam, baik tanah longsor, tanah bergerak, maupun banjir di Wonogiri.

Advertisement

Hujan deras dengan durasi lama dinilai menjadi pemicu bencana alam tersebut terjadi di beberapa wilayah di Wonogiri.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif