SOLOPOS.COM - Ilustrasi guru mengajar (Dok/JIBI/Solopos)

Kompetensi guru diharapkan semakin naiks setelah mengikuti seminar.

Solopos.com, SOLO – Setelah mengikuti pelatihan pasca-Uji Kompetensi Guru (UKG) 2016 ini, guru-guru diharapkan dapat memperbaiki perolehan nilainya. Para guru tersebut ditarget setidaknya bisa meraih nilai 65 dalam UKG berikutnya.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Hal itu disampaikan Direktur Pembinaan SMA Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Purwadi Sutanto, dalam Seminar Internasional dengan topik Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Pasca-UKG melalui Implementasi Digital Class dan Lesson Study yang diadakan di Gedung F Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Rabu (2/3/2016). Seminar tersebut diadakan FKIP bekerja sama dengan Ikatan Keluarga Alumni (IKA) UNS dan Seameo Seamolec.

Sebagaimana diketahui, lebih dari 90 persen guru di Indonesia telah mengikuti UKG 2015 lalu. Perolehan nilai rata rata untuk Pedagogik 52,37 dan nilai rata-ratauntuk Profesional Guru mencapai 58,55.

Purwadi menyebutkan, capaian nilai tersebut hampir sama di seluruh provinsi. Jogja meraih nilai rata-rata tertinggi baik Pedagogik dengan nilai 60,84 maupun Profesional Guru dengan nilai 69,63. Pasca-UKG, Purwadi mengatakan, Direktorat Jenderal (Ditjen) Guru dan Tenaga Kemendidikan Kemendikbud akan menggelar pelatihan pasca-UKG April mendatang. Pelatihan tersebut akan terus diberikan kepada para guru, sampai mereka bisa meningkatkan kompetensi mereka.

Jika setelah beberapa kali diikutkan pelatihan tapi guru belum berhasil meningkatkan kompetensinya, maka tentu ada konsekuensi, yakni dengan pemberian sanksi atau hukuman.

“Ya kalo belum mencapai 65 kita kasih kesempatan lagi, tapi tidak boleh yang namanya dikasih kesempatan belajar lagi, gak lulus lagi, belajar lagi gak lulus lagi itu terus kita diamkan, harus ada punishment, harus itu,” ujarnya dalam seminar itu, Rabu.

Menurutnya, ketidaktercapaian nilai saat UKG tersebut, bukan disebabkan guru tidak mampu tetapi tidak mau, karena motivasi pengembangan diri dan peningkatan kompetensi harus berasal dari diri sendiri.

Di sisi lain, selain pelatihan pasca-UKG, juga akan diadakan pendampingan implementasi Kurikulum 2013. Maret ini, akan dimulai dengan seleksi guru sebagai pelatih dan instruktur Kurikulum 2013 tingkat nasional dan provinsi, dilanjutkan April mendatang untuk tingkat kabupaten atau kota.

Sementara Direktur Seamolec, Abi Sujak menyatakan, pihaknya mendapatkan tugas dari untuk mengembangkan materi dan menyiapkan training of trainer Pelatihan Pasca-UKG tingkat nasional.
Seminar internasional dalam rangka Dies Natalis ke-40 Tahun (Lustrum 8) UNS tersebut diikuti sekitar 500 peserta, terdiri atas guru, mahasiswa, dan praktisi pendidikan dari berbagai kota dan kabupaten di Indonesia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya