Soloraya
Selasa, 29 November 2011 - 19:38 WIB

Komplotan perampok satroni Dispertan

Redaksi Solopos.com  /  Nadhiroh  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

BRANGKAS—Kasatreskrim Polres Sragen, AKP Y Subandi (kanan) bersama sejumlah pegawai Dinas Pertanian (Dispertan) Sragen melihat brangkas buatan tahun 1960-an milik pemerintah di ruang Sekretariat Dispertan Sragen, Selasa (29/11) pagi. (JIBI/SOLOPOS/Tri Rahayu)

Sragen (Solopos.com)–Puluhan pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Dinas Pertanian (Dispertan) Sragen digegerkan dengan ulah 4-5 perampok bersenjata tajam di kantor setempat, Selasa (29/11/2011) dinihari.

Advertisement

Dua penjaga kantor, Mulyono, 35, dan Rudi, 30, disekap dalam kantor yang berbeda dengan kondisi kedua tangan dan kaki diikat dengan kabel printer serta mulut mereka dilakban.

Beruntung tak ada uang tunai atau barang berharga yang berhasil dibawa kabur perampok, hanya sebuah laptop toshiba bantuan pemerintah pusat senilai Rp 5 juta-Rp 6 juta yang disikat perampok.

Informasi yang dihimpun dari dua orang penjaga kantor, aksi perampokan itu terjadi menjelang Subuh, sekitar pukul 04.00 WIB. Saat itu, Mulyono, warga Teguhan RT 3, Sragen Wetan tengah tiduran di ruang produksi. Sedangkan Rudi juga tiduran di ruang RPL yang terletak sekitar lima meter dari tempat Mulyono.

Advertisement

“Tiba-tiba empat orang masuk ruangan dengan menodongkan senjata tajam. Rambut saya dijambak ke atas dan leher saya dikalungi celurit. Di bagian punggung saya juga ditempelkan sebuah pisau. Setahu saya perampok itu berjumlah empat orang. Saya diancam kalau berteriak akan dibunuh. Kemudian kedua tangan dan kaki saya diikat serta mulut dilakban. Saya tak bisa apa-apa,” ujar Rudi saat dijumpai wartawan di Kantor Dispertan sambil memperagakan aksi perampok.

(trh)

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif