SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Wonogiri (Espos)–DPRD Kabupaten Wonogiri melakukan perubahan terhadap susunan keanggotaan Badan Legislatif (Banleg) untuk menyesuaikan dengan tata tertib (Tatib) yang baru berdasarkan PP No 16/2010. Perubahan tersebut diumumkan dalam rapat paripurna di Gedung DPRD, Senin (7/6).
Dalam perubahan tersebut, salah satu anggota Banleg, Jarmono dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) terpaksa keluar dari keanggotaan untuk memenuhi persyaratan dalam Tatib yang menyebut anggota Banleg maksimal setara dengan jumlah anggota komisi terbanyak. “Di DPRD Wonogiri, jumlah komisi terbanyak adalah 12 orang, sedangkan anggota Banleg ada 13 orang. Jadi anggotanya harus dikurangi satu orang,” ungkap salah satu anggota Banleg, Abdullah Rabbani, yang juga berasal dari FPKS, seusai rapat.
Selain dalam hal jumlah, Rabbani mengatakan, hal lain yang berubah adalah jabatan ketua yang semula dipegang oleh Wahyudi, diganti dengan Gimanto. Keduanya sama-sama dari Fraksi PDIP. Perubahan selanjutnya, wakil ketua yang semula ada dua orang, dan salah satunya dijabat oleh Samino dari Fraksi Partai Golkar (FPG), dalam susunan yang baru hanya satu wakil ketua yang dijabat oleh Gatot Riyomo, juga dari FPG.
Penentuan keanggotaan Banleg, jelas Rabbani, merupakan kewenangan fraksi dan kebetulan, dari hasil pembicaraan lintas fraksi, dalam pengurangan tersebut, FPKS yang tadinya dapat jatah dua anggota, dikurangi menjadi hanya satu anggota. Hal itu didasarkan pada prinsip proporsionalitas jumlah kursi di DPRD.
Rabbani menambahkan, secara prinsip perubahan susunan anggota Banleg tersebut tidak akan berpengaruh besar terhadap kinerjanya. Perubahan itu hanya untuk menyesuaikan dengan Tatib yang baru berdasarkan PP No 16/2009 tentang Pedoman Penyusunan Tata Tertib DPRD.
shs