SOLOPOS.COM - Puluhan anggota Komunitas ASS melepas 30 ekor burung perkutut saat kegiatan gaber di Rumah Makan Dja Djan DW Kroyo, Karangmalang, Sragen, Selasa (1/2/2022). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Dalam rangka melestarikan burung anggungan, Komunitas Anggungan Sukowati Sragen (ASS) melepasliarkan 30 ekor burung perkutut pada Selasa (1/2/2022). Acara tersebut menjadi rangkaian gantang bareng (gaber) untuk jenis burung puter pelung yang digelar komunitas tersebut di RM Dja Djan DW Kroyo, Karangmalang, Sragen.

Gaber puter pelung tersebut dibuka Sekretaris Daerah (Sekda) Sragen, Tatag Prabawantom yang juga Ketua Dewan Pembina Komunitas ASS. Sekda mengapresiasi kegiatan ASS dan menekankan adanya pelestarian keanegaragaman hayati, khususnya untuk pelestarian burung anggungan. Dia menyampaikan belakangan banyak orang yang mengeksploitasi hewan yang semakin liar.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Kami berharap Komunitas ASS semakin bisa berkembang dan jangan lupa tetap melestarikan burung di negeri ini. Kegiatan ini harapkan bisa memberi pelajaran kepada masyarakat,“ ujarnya.

Baca Juga: Biar Pendapatan Naik, Peternak Perkutut Ramai Timba Ilmu di Tulung Klaten

Ketua Komunitas ASS, Imam Rochadi, mengatakan gaber ini dilaksanakan sambil coffee morning. Enam juri dari Semarang dihadirkan dalam gaber tersebut. “Sebenarnya kegiatan ini dibarengkan dengan pelantikan pengurus enam kecamatan, yakni Kecamatan Sragen Kota, Sidoharjo, Masaran, Karangmalang, Kedawung, dan Ngrampal,“ ujarnya.

Imam menjelaskan Sragen punya banyak yang peternak burung puter, tetapi mereka kesulitan menjualnya. Masalah lainnya adalah harga pakan yang mahal. Dia berharap para peternak burung puter itu bisa meningkatkan nilai jual hewan ternak mereka. “Kalau burung puter pelung sudah jadi harganya cukup tinggi,” ujarnya.

Seorang peternak burung puter asal Kandangsapi, Jenar, Sragen, Geblin, 40, memiliki 50 ekor burung puter pelung. Pria yang sudah tiga tahun beternak puter ini mengatakan butuh waktu membuat puter pelung jadi anggungan yang bagus.

“Kalau sudah jadi, nilai puter itu bisa sampai Rp10 juta/ekor,“ jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya