Soloraya
Selasa, 14 Maret 2023 - 08:53 WIB

Komunitas Gusdurian Dideklarasikan di GKJ Tamansari Sragen

Tri Rahayu  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Para narasumber dalam talk show dalam rangkaian HUT ke-39 GKJ Tamansari Sragen berfoto bersama dengan memawa fandel di gereja setempat, Sabtu (11/3/2023). (Istimewa/GKJ Tamansari)

Solopos.com, SRAGEN — Komunitas Gusdurian Sragen dideklarasikan di Geraja Kristen Jawa (GKJ) Tamansari, Sragen, Sabtu (11/3/2023) lalu.

Komunitas penganggum almarhum K.H. Abdurrahman Wahid atau Gusdur tersebut dideklarasikan kalangan kristiani dan muslim sebagai rangkaian dalam Hari Ulang Tahun (HUT) ke-39 GKJ Tamansari Sragen.

Advertisement

Dalam momentum itu juga dilakukan talkshow dengan tema Geraja, Trinitas, dan Harmoni Lintas Iman dengan menghadirkan narasumber Koordinator dan Aktivias Jaringan Islam Anti Diskriminasi Jombang, Gus Aan Anshori; Dekan Fakultas Teologi Universitas Kristen Satya Wacana, Pendeta Izak Y.M. Lattu; dan Pendeta GKJ Magelang yang juga praktisi entrepeneur, Pendeta Saryoto.

“Kegiatan ini memperingati HUT GKJ Tamansari. Kami ingin memperkuat relasi kebinekaan di Sragen dan berdiskusi serta membentuk dan mendeklarasikan bersama Gusdurian Sragen. Ini forum bersama yang bisa membantu pemerintah dan semua pihak untuk menanamkan model moderasi beragama atau model beragama yang berbhineka tunggal ika,” ujar Gus Aan Anshori kepada wartawan.

Pendeta GKJ Tamansari yang juga panitia kegiatan, Gunawan, mengatakan kegiatan ini lahir dari pergumulan terkait fenomena intoleransi dan radikalisme. Dia menyampaikan dalam rangkaian HUT ke-39 GKJ Tamansari ini memiliki harapan besar supaya nilai-nilai toleransi itu dihidupkan. Nilai-nilai Gusdur itu menjadi ikon dan spirit untuk bergandengan bersama.

Advertisement

“Tadi acaranya dikemas dalam bentuk talk show, menghadirkan lintas iman, Gusdurian, akademisi, jemaat juga hadir, perwakilan dari NU hadir, memberi kontribusi bersama merumuskan arti toleransi dan harmoni bersama,” katanya.

Dia menyampaikan dialog yang ada menyangkut tentang trinitas yang dalam doktrin Kristen memiliki kontradiksi dengan muslim. Dia menyampaikan dalam dialog itu mencoba memahami trinitas dalam perspektif Islam dan Kristen.

Perwakilan NU, Gus Murdiyanto, menyampaikan Gusdurian itu bukan struktural hierarkis karena di dalamnya semua unsur bisa masuk. Tidak hanya terkait agama yang berbeda, mungkin suku atau disabilitas.

Advertisement

Dia menyampaikan pertemuan Gusdurian di Surabaya beberapa waktu lalu bukan saja mengangkat tema toleransi tetapi juga mengangkat tema ekologi, disabilitas, dan seterusnya. Dia mengapresiasi Gusdurian di Sragen diinisasi bukan dari kalangan NU.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif