Soloraya
Minggu, 13 September 2015 - 23:00 WIB

KOMUNITAS SOLO : Honda Phantom Soloraya, Wadah Pehobi Touring

Redaksi Solopos.com  /  Evi Handayani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Komunitas Honda Phantom Soloraya (Dok/JIBI/Solopos)

Komunitas Solo kali ini menampilkan profil Honda Phantom Soloraya.

Solopos.com, SOLO — Deretan sepeda motor terparkir rapi di sebuah tempat nongkrong. Jika melihat bentuknya, sepeda motor tersebut mirip dengan yang dinaiki Arnold Schwarzenegger dalam film Terminator2.

Advertisement

Bukan di luar negeri, deretan motor tersebut adalah Honda Phantom. Para pemiliknya sedang nongkrong di salah satu tempat wedangan di Solo.

Para pemilik Honda Phantom tersebut memang sering nongkrong di beberapa tempat wedangan untuk kopi darat (kopdar) komunitas mereka, Komunitas Honda Phantom Chapter Soloraya.

Jika melihat bentuknya, memang sangat mirip dengan yang dinaiki Arnold, karenanya banyak yang menyebut Honda Phantom itu motor Harley Davidson rasa Asia. Honda Phantom masuk dalam kelas cruiser, hanya saja kapasitas mesinnya “hanya” 200 cc.

Advertisement

“Tidak terlalu gede kapasitas mesinnya, lajunya juga tidak terlalu kencang namun posisi mengendarainya sangat nyaman,” tutur Ketua Komunitas Honda Phantom Chapter Soloraya, Didik Riyanto kepada Espos di salah satu tempat wedangan di Jl. Adisucipto Solo, belum lama ini.

Oleh karena itu, sambung Didik, kendaraan itu pas banget untuk para pengendara yang berusia di atas 35 tahun. Apalagi mereka yang punya hobi touring seperti mereka yang tergabung dalam Komunitas Honda Phantom Chapter Soloraya.

“Dengan posisi duduk yang pas dengan kemudi, menjadikan kendaraan ini nyaman untuk menempuh perjalanan jauh. Badan tidak terlalu capek, mengingat anggota komunitas sudah berumur semua,” ujar Didik yang diiyakan anggota komunitas lainnya, Suyamto, Widodo, Juni Kusyanto, Sunarso, Ari Wibowo, dan Agus.

Kegiatan Sosial
Karenanya, sudah beberapa lokasi di Indonesia yang menjadi tujuan touring komunitas ini. Baik di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur sampai luar pulau jawa.

Advertisement

“Tanggal 11 kami berangkat touring ke Karimunjawa, Jepara. Tujuannya untuk mengenalkan keindahan Indonesia dengan berkunjung ke sejumlah lokasi wisata,” tutur Didik.

Dijelaskan Sekretaris Honda Phantom Chapter Soloraya, Sunarso, selain kegiatan touring, komunitas tersebut juga mempunyai visi untuk menjalin persaudaraan melalui komunitas.

“Persaudaraan yang utama dengan sesama pemilik Honda Phantom di Soloraya, juga di seluruh Indonesia. Selain itu kami juga menjalin persaudaraan dengan komunitas otomotif lainnya,” tutur Sunarso.

Persaudaraan dengan komunitas lain sudah dibuktikan Honda Phantom Chapter Soloraya saat menjalankan misi mereka bakti sosial ke korban bencana di Banjarnegara bersama Ion Inazuma, dan Ninja Touring Community.

Advertisement

“Selain menjalin persaudaraan sesama pemilik Honda Phantom, kami juga punya misi berkegiatan sosial, baik dilakukan internal Komunitas Honda Phantom Chapter Soloraya, maupun dengan komunitas otomotif lainnya,” tutur dia.

Berawal dari 3 Orang
Komunitas Honda Phantom Chapter Soloraya terbentuk pada Juni 2010 lalu. Terbentuknya wadah bagi pemilik sepeda motor Honda Phantom ini tidak terlepas dari peran tiga orang pemilik Honda Phantom di Solo.

Mereka adalah, Didik Riyanto, Agus Raharjo dan Haryono yang sudah saling kenal. Perkenalan ketiganya juga tergolong unik, yakni ketika Didik Riyanto berada di Kantor Telkom, Solo, bertemu dengan Agus Raharjo yang kebetulan mengendarai Honda Phantom.

“Dari perkenalan itu kemudian berlanjut menjadi pertemanan, kebetulan Agus Raharjo berteman dengan Haryono yang juga pemilik Honda Phantom, sehingga kami sering ketemu,” tutur Ketua Komunitas Honda Phantom Soloraya, Didik Riyanto, kepada Espos, belum lama ini di Solo.

Advertisement

Ketiganya kumpul-kumpul hingga akhirnya mereka mendapat informasi akan ada pertemuan para pemilik Honda Phantom yang berada di bawah naungan Asosiasi Honda Phantom Indonesia (AHPI) di Jogja tahun 2009.

“Jadi setelah mengikuti kegiatan di Jogja muncul ide untuk membuat komunitas, kami mulai giat menjaring para pemilik Honda Phantom yang ada di Solo,” terang Didik.

Seperti proses perekrutan Sunarso, yang saat itu bertemu dengan Haryono di sebuah ATM. Sunarso yang kebetulan mengendarai Honda Phantom ditawari untuk bergabung, termasuk ketika bertemu dengan Taufik SH, pengacara Solo.

Tidak hanya itu, menurut Sekretaris Komunitas Honda Phantom Soloraya, Sunarso, dirinya bersama teman-teman yang sudah gabung juga merekrut anggota dengan cara mencegat pengendara Honda Phantom saat bertemu di jalan raya.

“Pernah saya mepet pengendara Honda Phantom, beruntung pengendaraanya tidak marah setelah saya jelaskan dan tawari untuk bergabung dengan komunitas,” tutur Sunarso.

Tidak hanya itu, beberapa anggota bergabung dengan komunitas setelah berminat untuk membeli Honda Phantom ke Sunarso yang juga berjualan kendaraan itu. Seperti yang terjadi pada Suyamto dan Widodo.

Advertisement

“Kebetulan saya ingin punya Honda Phantom dan searching di Internet, akhirnya ketemu nama Sunarso. Saya kemudian ajak teman, Widodo pas mau ambil. Eh malah Widodo juga tertarik dan kemudian diajak gabung ke komunitas, sampai saat ini,” tutur Suyamto.

Kini, Komunitas Honda Phantom dengan Sekretariat di Jl. Kahuripan Barat III No.43, Sumber, Banjarsari, Solo dan akun Facebook: Komunitas Honda Phantom Solo sudah memiliki 22 anggota.

“Kami biasa kopdar setiap Jumat malam, dengan lokasi berpindah-pindah. Yang ingin gabung, syaratnya harus punya Honda Phantom,” ujar Sunarso.

Kualitas Persaudaraan Meningkat
Lima tahun sudah usia Komunitas Honda Phantom Chapter Soloraya sejak terbentuk Juni 2010 lalu. Sebagai komunitas yang mewadahi para pemilik Honda Phantom dengan kesamaan hobi touring sudah banyak lokasi wisata yang mereka kunjungi.

Bagi mereka mengunjungi lokasi wisata dan menikmati kuliner khas di daerah tersebut menjadi kebanggan dan semakin menumbuhkan rasa cinta Tanah Air. Beberapa lokasi wisata pun sudah mereka kunjungi.

Lokasi yang pernah menjadi tujuan touring, antara lain Batu Malang, Gunung Bromo, Gunung Kelud, Blitar, Surabaya, dan Madura. Ciamis, Pangandaran Jawa Barat, Guci Kabupaten Tegal, Karimunjawa, Gunung Kidul, dan Pacitan Jawa Timur juga sudah dikunjungi.

“Salah satu anggota juga pernah touring bersama anggota Komunitas Honda Phantom dari Jawa Barat ke Nusa Tenggara Barat,” papar Ketua Komunitas Honda Phantom Soloraya, Didik Riyanto kepada Espos, belum lama ini.

Selain touring, kegiatan sosial juga pernah dilakukan anggota komunitas, seperti mengawal mobil jenazah, mengantar perkawinan anak salah satu anggota dan bakti sosial. Rasa persaudaraan yang kian menjelma menjadi rasa kekeluargaan pun semakin kental di antara sesama anggota komunitas.

Karena itu anggota Honda Phantom Soloraya, Kuncoro berharap komunitas ini tetap langgeng. Karena sejak bergabung dengan komunitas, jadi fresh, tambah teman dan bisa saling menolong. “Pokoknya jangan putus kekeluargaan.”

Sementara bagi Agus Raharjo yang penting menjaga persaudaraan yang sudah ada di antara anggota komunitas. Kegiatan komunitas juga harus seimbang antara touring dan kegiatan sosial.

Sedang bagi Juni Kusyanto, sebagai pendatang di Solo sejak 2001 dirinya membutuhkan teman dan networking. Karena itu bergabung dengan komunitas bisa menambah relasi. “Semoga tetap solid, dan saya bisa tetap menjalin persaudaraan kendati harus pindah tugas,” tutur pejabat di salah satu bank di Solo ini.

Sementara bagi Suyanto dan Ari Wibowo mengumpulkan orang yang sudah dewasa itu gampang-gampang susah, namun yang penting tetap kompak. “Yang penting bukan kuantitas anggota, namun kualitas persaudaraan yang semakin meningkat sehingga tetap solid kendati anggotanya berbeda latar belakang pendidikan dan pekerjaan,” ujar Widodo.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif