SOLOPOS.COM - Solo Ninja 250R Community (Dok/JIBI/Solopos)

Komunitas Solo Ninja 250R Community menjadi wadah bagi Anda penyuka Moge di Solo.

Solopos.com, SOLO — Organisasi Ninja 250R Community menjadi wadah pemilik sepeda motor Kawasaki Ninja 250R yang ada di Soloraya. Komunitas ini memiliki komitmen tegas soal larangan penggunaan narkoba dan memilih kegiatan sosial.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Pengunjung Taman Balaikambang Solo, Minggu (22/3/2015) pagi, dikejutkan dengan kehadiran serombongan pengendara sepeda motor Kawasaki Ninja 250R. Uniknya beberapa pengendara motor gede (moge) tersebut mengenakan busana wayang orang.

Di antara pengendara Ninja 250R tersebut adalah orang nomor satu di Kota Solo, yakni Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo. Ryudy memang sengaja datang mengenakan busana tokoh wayang Werkudoro dan mengendarai sepeda motor Ninja 250R.

Tidak hanya itu, kesenian reog pun langsung menyambut kehadiran Wali Kota di tempat wisata tersebut. Rupanya, aksi ini dalam rangka memeriahkan Anniversary ke-6 Solo Ninja 250R Community.

Menurut Pujut Sugestiono, Ketua Solo Ninja 250R Community atau SN250RC, kehadiran Wali Kota dengan busana wayang termasuk beberapa anggota komunitas tersebut bertujuan ingin menunjukkan ciri Solo sebagai Kota Budaya.

“Tujuannya agar masyarakat Solo termasuk para bikers untuk tetap menghormati budaya. Karenanya, di acara ini kami juga menghadirkan kesenian reog sebelum potong tumpeng,” tutur Pujut kepada Solopos di sela-sela acara.

Tidak hanya nguri-uri budaya, komunitas yang menjadi wadah pemilik sepeda motor Kawasaki Ninja 250R di Kota Solo dan Soloraya ini juga sangat tegas dalam urusan minuman keras (miras) dan narkoba.

No drugs, no narkoba ini juga sudah kami deklarasikan bersama BNN. Kami tegas jika ada anggota yang menggunakannya langsung kami keluarkan. Juga no politik karena SN250RC tidak ingin terlibat dalam kegiatan politik dan partai politik mana pun,” tegas Pujut.

Tidak hanya itu, setiap anggota komunitas dilarang ugal-ugalan di jalan raya. Harus mematuhi aturan lalu lintas termasuk kelengkapan sepeda motor, STNK, dan SIM. Yang lebih penting lagi, tambah dia, harus menghormati pengguna jalan lain.

“Kami ingin menghapus image bahwa kumpulan pengendara motor gede suka menguasai jalan raya dan ugal-ugalan layaknya geng motor. Kami komunitas yang taat dengan aturan lalu lintas dan menghormati pengguna jalan lain. Jika ada yang ugal-ugalan, langsung kami tegur,” tandas Pujut.

Ketegasan ini yang kemudian diapresiasi Satlantas Polresta Solo dengan mengajak SN250RC untuk mensosialisasikan tertib lalu lintas dan safety riding. Hal itu yang kemudian menarik perhatian Putri Preiha Kartika asal Malang. Biker cewek yang hobi mengendarai moge ini kemudian bergabung dengan SN250RC satu tahun lalu.

“Saya awalnya diajak teman yang sudah gabung terlebih dahulu. Setelah melihat kegiatannya ternyata bersih dari narkoba dan tidak ugal-ugalan. Terlebih lagi suka kegiatan sosial makanya saya gabung. Kebetulan suami saya, Kartika Anggara mendukung, jadi enjoy aja,” tutur Putri kepada Solopos.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya