SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi


Sragen (Espos)–
SD N 3 Ngargotirto nyaris roboh akibat terjangan angin besar beberapa pekan terakhir. Akibatnya, puluhan siswa di SD tersebut terpaksa menjalani jam belajar menjadi dua sift, yakni sift pagi dan sift siang.

Berdasarkan pantauan Espos di lapangan yang dilakukan bersamaan dengan Sidak Komisi IV DPRD Sragen, lokal yang nyaris roboh, yakni ruang kelas IV. Di mana, selain kuda-kuda atapnya sudah patah, kondisi tembok juga mengalami retak. Agar kondisi bangunan tidak roboh, pengelola sekolah menyangga lokal tersebut dengan 8 bambu.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Saat ini, ruangan kelas IV dikosongkan demi menjaga segala sesuatu yang tidak diinginkan. “Gedung ini dibangun tahun 1970-an. Kebetulan, pada awal bulan ini di Ngargotirto terdapat angin besar. Sejak saat itulah, kondisi bangunan sekolah di sini mengkhawatirkan. Agar tidak membahayakan, kami sangga dengan bambu,” jelas Kepala SD N 3 Ngargotirto yang merangkap sebagai Kasek SD N 4 Ngargosari, Darmanto saat ditemui wartawan di kantornya, Rabu (27/1).

Menurut Ketua Komisi IV DPRD Sragen, Suparno menyayangkan terlambatnya penanganan gedung yang nyaris roboh di SD N 3 Ngargotirto.

Sarana dan prasarana sekolah menjadi hal penting yang harus dipenuhi guna menjamin kegiatan belajar dan mengajar yang kondusif.

pso

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya