SOLOPOS.COM - Kondisi jalan halus dan jelek di perbatasan Sragen-Grobogan, tepatnya di perbatasan Desa Banyurip, Kecamatan Jenar, Sragen dengan Desa Keongan, Kecamatan Gabus, Kabupaten Grobogan, Rabu (3/5/2023) lalu. (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Perbaikan jalan rusak di perbatasan Sragen-Grobogan, tepatnya di jalur Wuni-Banyurip di Dukuh Ploso Ombo, Desa Banyurip, Kecamatan Jenar, Sragen, sudah masuk dalam Rencana Kerja (Renja) 2024. Pembangunan ruas jalan sepanjang 2,12 km itu idealnya membutuhkan dana Rp4,3 miliar.

Penjelasan itu diungkapkan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Sragen, Raden Suparwoto kepada Solopos.com, Jumat (5/5/2023).

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Woto, sapaan akrabnya, menyampaikan pembangunan jalan yang jomplang dengan jalan arah Wuni-Kradenan yang sudah halus itu juga masuk dalam usulan elektronik Rembuk Jateng. Dia berharap kebutuhan anggaran itu bisa difasilitasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah.

“Jalan itu panjangnya 2,12 km. Rencana mau dibangun dengan lebar 4 meter. Idealnya membutuhkan anggaran Rp4,3 miliar. Kepastian kebutuhan anggaran itu nanti diketahui setelah DED [detail engineering design] selesai dibuat. DED itu nanti yang membuat kami secara internal bukan diserahkan kepada pihak ketiga,” jelas Woto.

Woto mengatakan karena DED itu sifatnya internal maka tidak menggunakan biaya dengan kontrak pihak ketiga. Dia mengungkapkan DED itu akan dibuat setelah ada penetapan anggarannya.

“Kepada warga di Banyurip, Jenar, mohon maaf atas ketidaknyamanan kondisi jalan di perbatasan tersebut. Pada penetapan APBD 2023 ini ada 32 paket kegiatan jalan dan jembatan tetapi masih prioritas jalan poros utama, seperti kalau di wilayah Jenar itu ada ruas Jalan Pondok-Jenar sudah berproses pekerjaan fisik. Jalan itu diperbaiki bertahap,” katanya.

Warga Dukuh Ploso Ombo RT 009, Desa Banyurip, Jenar, Sragen, Jarwanto, mengatakan jalan tersebut menjadi akses utama warga Wuni, Desa Keongan, Kecamatan Gabus, Kabupaten Grobogan, untuk akses ekonomi ke Banyurip. Dia mengatakan anak-anak dari Desa Keongan dan sekitarnya itu sekolahnya di Sragen, mulai TK, SD, SMP, hingga SMK atau SMA.

“Jadi SMP-nya di SMP Satu Atap atau di SMP Jenar. SMK/SMA juga di Jenar atau di Sambungmacan. Bahkan untuk akses posyandu juga ke Banyurip. Pasar dan fasilitas kesehatan juga dekat dengan Banyurip,” ujar Jarwanto.

Jarwanto berharap akses jalan yang sudah bagus dari Keongan itu bisa dilanjutkan di Banyurip.

Sebelumnya kondisi jalan di perbatasan Sragen-Grobogan begitu kontras. Kondisi jalan di wilayah Sragen rusak bergelombang sedangkan jalan di wilayah Grobogan dicor mulus selebar 4 meter karena baru selesai dibangun pada pertengahan 2022.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya