Soloraya
Sabtu, 23 Juli 2022 - 12:27 WIB

Kondisi Kebo Bule Keraton Solo Kena PMK: 1 Mati, Lainnya Dikarantina

Kurniawan  /  Nugroho Meidinata  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Wiyono, 70, warga Dukuh Dompyongan, Desa Granting, Kecamatan Jogonalan, bersama kerbau bule miliknya, Sabtu (23/10/2021). (Solopos/Ponco Suseno)

Solopos.com, SOLO — Ada delapan kebo bule milik Keraton Solo yang terjangkit penyakit kuku dan mulut alias PMK. Dari delapan kerbau tersebut, satu di antaranya mati.

Sementara itu, tujuh kerbau bule lainnya dalam kondisi stabil pada Jumat (22/7/2022). Namun, agar cepat pulih, kerbau bule sementara ini dikarantina terlebih dahulu.

Advertisement

Masyarakat juga dilarang untuk mengunjungi maupun memberi makan kerbau-kerbau keturunan Kiai Slamet yang berada di Alun-alun Kidul (Alkid) Solo tersebut.

“Untuk pencegahan, bagi pengunjung yang biasa memberi makan, mohon maaf karena lagi dikarantina tidak bisa,” jelas Wakil Pengageng Sasana Wilapa Keraton Solo, KP Dani Nur Adiningrat kepada Solopos.com, Jumat.

Advertisement

“Untuk pencegahan, bagi pengunjung yang biasa memberi makan, mohon maaf karena lagi dikarantina tidak bisa,” jelas Wakil Pengageng Sasana Wilapa Keraton Solo, KP Dani Nur Adiningrat kepada Solopos.com, Jumat.

Baca Juga: Jadwal Manggung Denny Caknan di Klaten, Harga Tiket Termahal Rp1 Juta

Dani mengatakan tujuh kebo bule milik Keraton Solo yang terjangkit PMK saat ini kandangnya dibedakan dengan kebo-kebo lainnya. “Jadi kandang sebelah selatan ada barat dan timur, dipisahkan sisi barat dan timur,” sambungnya.

Advertisement

Baca Juga: 1 Ekor Mati Kena PMK, Segini Jumlah Kebo Bule Keraton Solo Saat Ini

Sebagai informasi, kebo bule yang mati terkena PMK adalah Nyi Apon, berusia 20 tahun. Kematian Nyi Apon ini membuat sedih adik Paku Buwono (PB) XIII, GKR Wandansari alias Gusti Moeng.

Wetengku langsung senep. Saya kan penyayang binatang. Saya mikirnya binatang tidak bisa sambat, jadi harus ditangani dengan benar. Jadi saya sampaikan kepada yang tanggung jawab dan merawat untuk terus dipantau atau dicek,” jelas dia.

Advertisement

Baca Juga: Diperingati Hari Ini, Begini Sejarah Hari Anak Nasional

 

 

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif