SOLOPOS.COM - TUNTUT RUJUK -- Sebuah becak yang dibawa para pengunjuk rasa ditempeli seruan agar Buapti dan Wabup Sragen kembali rujuk demi kepentingan masyarakat, Senin (13/2/2012). (JIBI/SOLOPOS/Sri Sumi Handayani)

TUNTUT RUJUK -- Sebuah becak yang dibawa para pengunjuk rasa ditempeli seruan agar Bupati dan Wabup Sragen kembali rujuk demi kepentingan masyarakat, Senin (13/2/2012). (JIBI/SOLOPOS/Sri Sumi Handayani)

SRAGEN – Sejumlah eleman masyarakat menuntut supaya pasangan Bupati Sragen, Agus Faturachman dan Wakil Bupati, Daryanto (ADA), satu suara demi kepentingan masyarakat maupun pemangku kepentingan di Sragen.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Setidaknya lebih dari 30 elemen masyarakat yang tergabung dalam Forum Penyelamat Sukowati (FPS) tumpah ke jalan, Senin (13/2/2012). Mereka menyasar beberapa tempat yaitu Kantor Bupati Sragen, Kejaksaan Negeri dan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Kantor Kabupaten Sragen menjadi tujuan pertama. Mereka merangsek ke halaman Kantor Kabupaten Sragen menuntut keharmonisan antara Bupati dan Wakil Bupati dalam menjalankan tugas di Bumi Sukowati. Menurut Ketua FPS, Syaiful Hidayat, ketidakharmonisan antara kedua pucuk pimpinan di Sragen itu dinilai merugikan masyarakat dan pemangku kepentingan, dalam hal ini kontraktor di Sragen.

“Kami melakukan ini bukan berarti mendukung Bupati dan menjatuhkan Wakil Bupati. Kami ingin membuat mereka satu pendapat. Mereka ini harus berjalan tanpa memiliki kepentingan politik. Seharusnya mereka berkonsentrasi mewujudkan visi dan misi bukan berdiri pada kepentingan politik masing-masing,” ujarnya saat ditemui wartawan sebelum aksi demo berlangsung.

Padahal, Syaiful dan beberapa orang yang berduyun-duyun datang ke Pemkab Sragen hari itu adalah pendukung kedua pasangan ADA saat maju ke bursa pilkada. Mereka mengaku kecewa karena Sragen seolah-olah diobrak-abrik karena kedua pimpinan berdiri pada pendapat masing-masing.

Pada kesempatan itu, Forum Lintas Jasa Konstruksi (Fortas Jaksi) Kabupaten Sragen juga mengajukan tuntutan supaya Wakil Bupati menghentikan aksi sepihak. Bahkan mereka menuntut akan membakar Surat Badan Usaha (SBU) saat ditemui Wakil Bupati di ruang rapat Wakil Bupati.

“Saya akan membakar SBU jika Wabup dan Bupati tidak ada satu kata. Kami kecewa dengan kinerja Bupati dan Wakil Bupati. Kalau seperti ini terus kami tidak akan bisa bekerja dengan baik. Lebih baik kami berhenti bekerja saja. Kalau tahun 2012 ini tidak ada kata sepakat, kami berhenti melakukan aktivitas di Kabupaten Sragen,” ungkap Ketua Fortas Jaksi Kabupaten Sragen, H Jarwanto.

Sementara itu, menanggapi tuntutan tersebut, Daryanto memilih bersikap tenang. Namun menurut sejumlah perwakilan FPS dan Fortas Jaksi yang berdialog dengan Daryanto, sikap Daryanto cenderung kurang fokus menyikapi permasalahan. Pada akhir pembicaraan, Daryanto didesak mengambil sikap tegas. “Saya akan bicara empat mata dengan Bupati. Kami akan membahas permasalahan ini. Saya janji,” ucap Daryanto.

JIBI/SOLOPOS/Sri Sumi Handayani

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya