Soloraya
Selasa, 8 Mei 2012 - 17:24 WIB

KONFLIK BURUH KLATEN: Polemik PT SCE Ancam Iklim Investasi

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

KLATEN – Belum selesainya polemik yang terjadi antara buruh dan manajemen perusahaan PT SC Enterprises (SCE) Prambanan, Klaten dinilai mengancam iklim ivestasi di Kabupaten Klaten.

Staf Ahli Bupati Klaten Bidang Ekonomi dan Keuangan, Sri Sumanta, Selasa (8/5/2012), saat ditemui wartawan di kantornya mengatakan polemik yang terjadi di internal perusahaan garmen itu harus diwaspadai oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten. Pihaknya berharap, terdapat solusi yang melegakan kedua belah pihak sehingga perusahaan bisa menjalankan aktivitas produksi sebagaimana mestinya.

Advertisement

“Calon investor bisa berpikir panjang untuk berinvestasi di Klaten. Bisa saja mereka menolak menanamkan modal di Klaten karena menilai iklim investasinya kurang mendukung,” tukas Sri Sumanta. Kalangan investor, kata Sri Sumanta, biasanya saling berkomunikasi tentang iklim investasi di daerah tertentu. Pihaknya khawatir, polemik yang terjadi di internal PT SCE terdengar oleh investor sehingga membatalkan niat menanamkan modalnya di Klaten. “Dalam jangka pendek, polemik itu merugikan buruh dan perusahaan sendiri. Dalam jangka panjang, Kabupaten Klaten yang akan dirugikan karena bisa dijauhi investor,” terang Sri Sumanta.

General Manager Human Resources Development PT SCE, Husein Alamsyah di kesempatan berbeda mengisahkan manajemen sengaja memilih Klaten untuk menanamkan modal karena lebih mendukung pengembangan usaha. Sebelumnya pihaknya berniat mendirikan PT SCE di Kabupaten Bantul dan Gunungkidul. “Setelah mempertimbangkan banyak hal dan dibantu dengan sejumlah stakeholders, akhirnya kami memilih Kabupaten Klaten sebagai lokasi berdirinya PT SCE,” ujar Husein.

Pria yang mengaku sebagai humas kalangan investor di Jawa Barat itu mengaku sudah mendapatkan banyak pertanyaan dari relasinya tentang iklim investasi di Kabupaten Klaten. “Ada beberapa investor di Jawa Barat yang tertarik menanamkan modal di Klaten di antaranya di Ceper. Semoga saja mereka tidak terpengaruh dengan polemik yang terjadi di perusahaan kami,” katanya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif