Soloraya
Sabtu, 2 Juni 2012 - 23:50 WIB

KONFLIK KERATON: Puger Minta Pemerintah Cooling Down

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - KGPH Puger (JIBI/Solopos/Dok)

GPH Puger (Espos/Dwi Prasetya/dok)

Advertisement

SOLO--KGPH Puger yang belum lama ini menjabat sebagai caretaker atau pelaksana tugas PB XIII Hangabehi meminta pemerintah cooling down terkait konflik internal yang terjadi di Keraton Surakarta Hadiningrat.

Imbauan tersebut disampaikan Puger di sela-sela acara Wilujengan memperingati 1000 hari meninggalnya KGPH Kusumoyudo yang merupakan pengageng Kusumoyudo sekaligus adik PB XIII Hangabehi. Peringatan yang digelar di Sasana Mulya, Sabtu (2/6/2012) malam tersebut berjalan tanpa kehadiran raja.

“Kalau boleh bicara jujur, kondisi di Keraton Solo saat ini juga terjadi di berbagai keraton Nusantara. Penyebabnya adalah adanya perbedaan pandangan mengenai posisi masing-masing,” ungkap Puger. Yang terjadi di Keraton Kasunanan Surakarta  Hadiningrat, imbuh dia, adalah awal ledakan yang kemungkinan bisa timbul juga di daerah-daerah lain. Oleh sebab itulah NKRI seharusnya bersyukur karena telah mendapat peringatan dari alam mengenai posisi Keraton.

Advertisement

Untuk bisa menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan Keraton, menurut Puger, pemerintah harus cooling down. Selanjutnya pemerintah diminta membentuk team work untuk menentukan posisi masing-masing, menciptakan kesamaan pemahaman supaya semua pihak bisa saling mengerti.

Sebaliknya apabila konflik ditanggapi dengan saling lempar wacana dan rencana, kemungkinan yang terjadi hanyalah saling menyakiti serta saling merugikan satu sama lain.

“Seperti yang terjadi di Solo ini lah. Jangan terburu-buru memutuskan sesuatu. Teliti dulu, bentuk team work, pelajari dulu. Harapan kami apabila team work sudah terbentuk ya segera bekerja dan menghasilkan sesuatu. Tapi kami akan sabar menanti apabila hal itu benar-benar dilaksanakan karena ujungnya memang membentuk kesamaan pemahaman. Mendagri dalam hal ini harus turun tangan,” tegasnya.

Advertisement

Sementara itu Wakil Pengageng Sasana Wilapa, KP Winarnokusumo mengatakan peringatan 1000 hari meninggalnya KGPH Kusumoyudo dihadiri para sentana dalem dan pakoso. Pada akhir acara seorang ulama akan menerbangkan dua merpati sebagai simbol keikhlasan keluarga atas kepergian almarhum.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif