SOLOPOS.COM - AKSI SIMPATIK

AKSI SIMPATIK

AKSI SIMPATIK

Solopos.com, SOLO — Setelah sempat tertunda beberapa pekan, mediasi konflik Keraton Solo dijadwalkan digelar Jumat (4/10/2013), di Balai Tawangarum, kompleks Balai Kota.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Undangan kepada 35 putra-putri Paku Buwono (PB) XII akan mulai dikirimkan Senin (30/9/2013).

Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, saat ditemui wartawan di Balai Kota, Senin (30/9/2013), mengatakan rapat muspida bersama sejumlah stakeholder terkait beberapa waktu lalu menyepakati pertemuan digelar Senin.

Saat ini, pihaknya tinggal merampungkan distribusi undangan dan penyusunan agenda pertemuan.

“Tinggal bikin redaksionalnya saja. Untuk undangan, sore nanti putra dalem di Solo sudah dikirimi,” ujar Rudy.

Selain mengundang para putra dalem, pihaknya mengundang muspida, akademisi dan budayawan untuk menyaksikan jalannya mediasi. Untuk budayawan, Wali Kota memilih budayawan senior Solo, Sardono W. Kusumo.

Sementara akademisi diwakili dosen FISIP Universitas Sebelas Maret, R.B. Sumanta. Rudy menilai kedua tokoh itu cukup berkompeten untuk mengawal proses mediasi.  Disinggung keterlibatan pemerintah pusat dan provinsi, Rudy mengatakan hanya sebatas supervisi.

“Pusat dan provinsi tidak ikut mediasi. Kemarin hanya memberi arahan saja,” terangnya.

Wali Kota mengatakan, tujuan utama mediasi yakni mendudukkan kembali PB XIII Hangabehi di Sasana Sewaka. Sejak perselisihan pascarekonsiliasi tahun 2012, PB XIII tidak lagi berada di singgasananya. Untuk pembahasan agenda lain, Rudy menyerahkan sepenuhnya pada PB XIII.

Wali Kota berharap polemik keraton selesai dalam sekali mediasi.

“Pembicaraan satu kali saja, tidak ada deadlock. Kalau perlu, besok tentukan sekalian kapan Sinuhun akan dikirab dari Balai Kota menuju keraton,” tutur dia. Lebih jauh, pihaknya berharap seluruh putra dalem nyengkuyung upaya mediasi.

“Undangan tidak boleh diwakilkan. Apabila tidak hadir berarti dianggap menyetujui hasil mediasi.”

Sementara itu, Kabag Hukum dan HAM Pemkot, Kinkin Sultanul Hakim, mengaku Pemkot masih perlu berkomunikasi dengan kerabat keraton ihwal rencana mediasi. Menurutnya, masih banyak poin yang harus diklirkan sebelum mediasi digelar.

“Siang ini saya mau ke keraton lagi. Ada banyak hal yang mesti dibicarakan,” ujarnya tanpa mau memerinci poin tersebut.

Senada Wali Kota, Kinkin berharap penyelesaian konflik keraton rampung dalam sehari. Ditanya adakah alternatif yang dirumuskan Pemkot jika mediasi akhirnya deadlock, dia enggan menjawab.

“Dalam masa konflik seperti ini, kami pilih tidak bicara dulu,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya