Soloraya
Rabu, 4 Januari 2023 - 20:10 WIB

Konflik Keraton Solo Berakhir, Putra Mahkota: Semua Harus Tunduk Perintah Raja

Kurniawan  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Putra Mahkota Keraton Solo KGPAA Hamengkunegoro Sudibya Rajaputra Narendra Mataram. (Solopos/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO — Putra Mahkota Keraton Solo KGPAA Hamengkunegoro Sudibya Rajaputra Narendra Mataram berharap konflik di internal Keraton benar-benar berakhir dan perdamaian antara pihak-pihak yang bertikai di Keraton bertahan selama-lamanya.

Ia juga menyebut Keraton akan direvitalisasi oleh Pemkot Solo di bawah kepemimpinan Wali Kota Gibran Rakabuming Raka dan kesepakatan serta perdamaian antara pihak-pihak yang selama ini bertikai sudah tercapai untuk menuju ke sana.

Advertisement

“Keraton juga, di bawah kepemimpinan Mas Gibran akan direvitaliasasi, dan sudah aman, tenteram semuanya,” ujarnya kepada wartawan sesuai acara makan siang bareng Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka di Loji Gandrung Solo, Rabu (4/1/2023).

Hamengkunegoro berharap perdamaian yang telah dicapai Keraton Solo saat ini bisa bertahan selama-lamanya. Sebab menurutnya apa yang menjadi permasalahan dan konflik bagi semua pihak di Keraton Solo belum lama ini sudah dibahas dan dianggap telah selesai.

Advertisement

Hamengkunegoro berharap perdamaian yang telah dicapai Keraton Solo saat ini bisa bertahan selama-lamanya. Sebab menurutnya apa yang menjadi permasalahan dan konflik bagi semua pihak di Keraton Solo belum lama ini sudah dibahas dan dianggap telah selesai.

“Semoga juga yang terbaik untuk semuanya. Saya secara pribadi tetap berdoa, tidak akan ada masalah lagi, dan apa pun yang sudah terjadi kemarin sudah dirembuk dan sudah klir,” katanya.

Tapi ia mengakui dia proses hukum beberapa kasus yang dilaporkan ke polisi beberapa waktu terakhir belum ada kejelasan. Sebab terkait pelaporan-pelaporan hukum yang dilakukan ke kepolisian menjadi hak atau ranah pihak-pihak pelapor atau korban.

Advertisement

Menjalin Komunikasi

“Pasti saya sebagai yang ada di dalam situ ikut mengawal abdi dalem yang menjadi korban. Semoga semua baik-baik saja,” harapnya. Belum adanya kepastian akan dibawa ke mana pelaporan-pelaporan hukum itu, menurut Hamengkunegoro, karena memang belum dibahas dalam pertemuan tersebut.

“Saya tadi belum berkapasitas untuk membahas itu,” terangnya. Ditanya langkah jangka pendek yang akan dilakukan dengan sudah berakhirnya konflik di Keraton Solo, Hamegkunegoro menjawab akan menjalin komunikasi yang baik dengan semua anggota keluarga dan saudara agar tak ada miskomunikasi.

Dengan begitu perdamaian yang sudah diraih bisa dijaga hingga ke depannya. Sedangkan mengenai Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Solo, Hamengkunegoro menegaskan tidak menjadi bagian dari Keraton Solo. Menurut dia, LDA di luar Keraton Solo.

Advertisement

“Nuwun sewu, tidak ada yang namanya LDA. Dari zamannya Sultan Agung pun tidak ada yang namanya LDA. LDA adalah ormas, dan apa pun yang ada di dalam Keraton, semua harus tunduk terhadap perintah Ingkang Sinuhun,” tandasnya.

Seperti diketahui, konflik antara LDA Keraton Solo dengan PB XIII yang sudah berlangsung kurang lebih 10 tahun akhirnya berhasil didamaikan setelah kedua pihak bertemu di Keraton, Selasa (3/1/2023). Selanjutnya kedua pihak sepakat untuk bersama-sama membangun Keraton.

Perdamaian itu ditindaklanjuti dengan pertemuan sembari makan siang bareng Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka di Loji Gandrung, Rabu, yang dihadiri Ketua LDA, GKR Wandansari atau Gusti Moeng, dan PB XIII.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif