SOLOPOS.COM - Keraton Solo (JIBI/dok)

Solopos.com, SOLO – Konflik Keraton Solo belum juga berakhir, kendati PB XIII Hangabehi dan K.G.P.H Panembahan Agung Tedjowulan telah mendeklarasikan ikrar damai Dwitunggal.

Puluhan orang dari perguruan persilatan tertentu melakukan pengecatan dan pembersihan di Sasana Mulya, Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Minggu (25/8) pagi.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Kegiatan bersih-bersih Sasono Mulyo mengundang reaksi dari Keraton Solo versi Dwitunggal.

Berdasarkan pantauan Solopos.com, puluhan orang berpakaian hitam membersihkan area Sasana Mulya. Mereka ditugas oleh Kubu Dewan Adat GKR Wandasari (Mbak Moeng) Dkk. Seperti diketahui hingga kini kubu Dwitunggal dan Dewan Adat belum menghasilkan sepakat.

Namun informasi yang beredar di lapangan, kegiatan itu sebagai upaya penggagalan acara halalbihalal sekaligus pengukuhan Mahapatih K.G.P.H. Panembahan Agung Tedjowulan dan pelantikan Pengageng Keraton Solo yang diselenggarakan, Senin (26/8) besok.

“Mereka hanya bersih-bersih di sana. Saya suruh ngecat, karena tempat itu sebagai area latihan mereka,” papar menantu Paku Buwono (PB) XII, Kanjeng Pangeran (K.P) Eddy Wirabhumi, saat dihubungi Solopos.com, Minggu.

Eddy justru tidak tahu apabila lokasi itu akan digunakan untuk acara halalbihalal.

“Emang ada acara apa? Keraton tidak mengadakan acara apa-apa, saya tidak tahu acara itu,” papar Eddy singkat.

Sementara itu, juru bicara Keraton Solo Dwi Tunggal, Kanjeng Raden Harya (K.R.H) Bambang Pradotonagoro, mengakui ada sejumlah orang yang berada di Sasana Mulya.

“Besok (Senin) memang ada acara di sana (Sasono Mulyo). Dan tadi ada 30-an orang di sana,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya