Soloraya
Kamis, 30 Maret 2017 - 19:40 WIB

KONFLIK KERATON SOLO : Putra-Putri PB XII Sepakat, Tingalan Jumenengan PB XIII Diadakan Setelah 4 Tahun Vakum

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kondisi di bagian depan Kori Kamandungan Kompleks Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Kamis (23/3/2017), menjelang batas akhir pengosongan Keraton oleh Eddy Wirabhumi Cs. (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

Konflik Keraton Solo, putra-putri PB XII akhirnya sepakat menggelar tingalan jumenengan PB XIII.

Solopos.com, SOLO — Putra-putri almarhum Paku Buwono XII bersepakat menggelar upacara Tingalan Dalem Jumenengan PB XIII pada 22 April mendatang. Adik-adik Sinuhun Paku Buwono XIII itu menyatakan siap mendukung terlaksananya peringatan ulang tahun naik takhta raja yang sempat vakum selama empat tahun itu.

Advertisement

Kesepakatan diperoleh dalam pertemuan yang dihadiri sepuluh putra-putri PB XII dari total 34 orang. Selain itu, hadir pula seluruh anggota Tim Lima dan unsur Muspida plus Danrem dan Kesbangpol Kota Solo.

“Kami mengundang semua putra-putri Susuhunan Paku Buwono XII tanpa kecuali. Di sini kami silaturahmi sekaligus siap untuk nyengkuyung penyelenggaraan Tingalan Dalem Jumenengan pada 22 April mendatang,” kata Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Subagyo Hadi Siswoyo, saat ditemui wartawan seusai pertemuan di Restoran Diamond Solo, Kamis (30/3/2017).

Advertisement

“Kami mengundang semua putra-putri Susuhunan Paku Buwono XII tanpa kecuali. Di sini kami silaturahmi sekaligus siap untuk nyengkuyung penyelenggaraan Tingalan Dalem Jumenengan pada 22 April mendatang,” kata Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Subagyo Hadi Siswoyo, saat ditemui wartawan seusai pertemuan di Restoran Diamond Solo, Kamis (30/3/2017).

Subagyo menjelaskan perihal undangan yang dikirimkan melalui pesan singkat SMS. Menurutnya, undangan sengaja didahului melalui SMS dan Whatsapp tanpa mengurangi rasa hormat.

“Dalam undangan disebut ‘catatan: undangan tertulis akan diserahkan di tempat pertemuan.’ Mengapa saya dahului dengan WA [Whatsapp] atau SMS? Karena soal waktu,” terang dia.

Advertisement

“Kami semua telah diberi pemaparan mengenai tugas Satgas Panca Narendra yaitu dalam waktu dekat akan mengawal suksesnya penyelenggaraan Tingalan Jumenengan atau ulang tahun kenaikan takhta raja di mana empat tahun ini raja tidak pernah datang di dalam ulang tahun penobatannya,” kata Neno.

Ia menilai langkah Lembaga Dewan Adat yang menggelar tingalan jumenengan dan mengangkat Plt. Raja Keraton Solo merupakan tindakan kudeta. Upaya itu dilakukan tanpa surat dan tanpa seizin Sinuhun PB XIII selaku Raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.

“Raja ini telah dikurung atau dizalimi oleh Lembaga Dewan Adat sehingga apa yang tadi disampaikan ini adalah bagian dari upaya penyelesaian konflik Keraton secara menyeluruh,” urai Nenok.

Advertisement

Terpisah, Ketua Eksekutif Lembaga Hukum Keraton Solo, K.P. Eddy Wirabhumi, mengatakan putra-putri PB XII yang berjumlah 34 orang sama seperti putra-putri PB lain. Sebanyak 10 orang putra-putri PB XII yang hadir dalam pertemuan itu dinilai tidak representatif untuk membicarakan Keraton secara utuh.

“Putra-putri PB XII itu kan ada 34 orang. Sedangkan yang datang 10 orang, itu enggak ada separuh. Tapi memang di antara anak-anak PB XII ada yang menduduki posisi pengageng dan wakil pengageng. Itu tidak representatif untuk membicarakan Keraton secara utuh,” kata Eddy saat dihubungi Solopos.com melalui telepon, Kamis.

Eddy menjelaskan soal ketidakhadiran G.K.R. Wandansari termasuk K.G.P.H. Puger dalam pertemuan itu lantaran ada kegiatan pada waktu yang sama di Imogiri. “Enggak datang karena ada kegiatan yang juga bagian dari tata upacara di Imogiri,” terang dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif