Soloraya
Senin, 28 Oktober 2013 - 20:22 WIB

KONFLIK KERATON SOLO : Rudy : Sentana Dalem Tak Diikutkan Kirab, Termasuk Tedjowulan

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo (JIBI/Solopos/Dok.)

F.X. Hadi Rudyatmo (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Prosesi kirab mangayubagya Raja Keraton Solo, Paku Buwono (PB) XIII, dipastikan tanpa diiringi para kerabat keraton.

Advertisement

Sementara, rute kirab yang rencananya dimulai dari Balai Kota menuju Sasana Sewaka secara mengejutkan diubah menuju Sasana Narendra.

Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, saat ditemui seusai rapat koordinasi kirab di Loji Gandrung, Senin (28/10/2013) petang, mengatakan kirab digelar sesuai jadwal, Selasa (29/10/2013) pukul 14.00 WIB.

Advertisement

Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, saat ditemui seusai rapat koordinasi kirab di Loji Gandrung, Senin (28/10/2013) petang, mengatakan kirab digelar sesuai jadwal, Selasa (29/10/2013) pukul 14.00 WIB.

Menurut Wali Kota, PB XIII rencananya dikirab tanpa didampingi kerabat keraton, termasuk Maha Menteri Panembahan Agung K.G.P.H. Tedjowulan.

“Tidak ada kerabat yang nderekne Sinuhun. Hal ini sudah diputuskan dalam rapat muspida,” ujarnya.

Advertisement

“Ini baru tahap awal, masih ada tahap kedua dan selanjutnya. Kami berkomitmen mendampingi terus sanpai masalah keraton tuntas,” ucapnya.

Ihwal finis kirab yang beralih dari Sasana Sewaka menuju Sasana Narendra, Rudy beralasan enggan menabrak tradisi keraton. Menurutnya, eksistensi PB XIII di Sasana Sewaka identik dengan wiyosan jumenengan.

“Perubahan rute ini merupakan masukan kalangan budayawan. Kami tidak akan menabrak tradisi keraton.”
Lebih jauh, Rudy menyebut PB XIII bakal dijemput aparat TNI/Polri dari Sasana Narendra menuju Balai Kota untuk kemudian kembali ke Sasana Narendra.

Advertisement

Rudy menampik pelibatan TNI/Polri diambil untuk mengantisipasi resistensi kubu Lembaga Dewan Adat.
“TNI dan Polri merupakan simbol pemerintah, itu saja,” tukasnya.

Wali Kota menambahkan PB XIII akan mengenakan pakaian adat santai alih-alih mengenakan busana kebesarannya. Untuk kendaraan kirab, sambungnya, PB XIII direncanakan mengendarai kereta keraton.

PB XIII, saat ditemui wartawan seusai rapat tak banyak berkomentar. Dia hanya memastikan kirab jadi digelar Selasa.

Advertisement

Sementara itu, Juru Bicara Keraton Dwitunggal, K.R.H. Bambang Pradotonagoro, mempertanyakan rute kirab yang diubah menuju Sasana Narendra. Perubahan rute itu, menurutnya, sama saja mematikan esensi kirab.

“Sekarang apa bedanya dikirab atau tidak, wong sehari-hari Sinuhun juga lenggah di Sasana Narendra. Harusnya kalau tidak bisa di Sasana Sewaka, Sinuhun bisa diantar menuju Sasana Handrawina melalui Kori Kamandungan. Lokasi itu lebih tepat karena warga bisa ikut merayakan dengan berpesta di sana.”

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif