Soloraya
Minggu, 23 Februari 2014 - 04:30 WIB

KONFLIK KERATON SOLO : "Tak Ada Rekonsiliasi, Roy Suryo Cuma Bicara Mobil"

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Menpora Roy Suryo (JIBI/SOLOPOS/Antara)

Solopos.com, SOLO — Keterlibatan Roy Suryo sebagai mediator konflik Keraton Solo menuai protes. Kerabat Keraton Kasunana Surakarta Hadiningrat yang tergabung dalam Dewan Adat menilai kedatangan Roy hanya membicarakan soal mobil.

Pengageng Sasana Wandawa, KGPH Puger, mengatakan upaya penyelesaian konflik Keraton Solo yang dimediasi Roy Suryo tak lazim. Karena saat kali pertama datang, Roy dianggap tak membicarakan konflik, melainkan membicarakan masalah mobil PB X.

Advertisement

Ketika itu, papar dia, Roy tengah mencari referensi mengenai mobil Phaeton Benz 1894 milik mendiang PB X. Sebab mobil yang saat ini berada di Belanda itu dipercaya sebagai mobil pertama di Indonesia. “Jadi ketika itu memang tidak ada pembicaraan soal rekonsiliasi,” kata Puger.

Adik ipar raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat PB XIII, KRMH Satryo Hadinagoro, saat memberi keterangan pers seusai haul PB XII di Sasana Handrawina, Sabtu (22/2/2014), mengungkapkan hal serupa.

Terkait soal upaya rekonsiliasi, Satryo menyarankan Roy Suryo tak perlu memikirkan konflik di Keraton Kasunanan Surakarta. Dia menilai Roy lebih baik memikirkan kondisi di Pura Pakualaman Jogja. Karena dia dinilai merupakan bagian dari Kerabat Pakualaman yang saat ini dianggap juga tengah mengalami konflik serupa.

Advertisement

Seperti diberitakan sebelumnya, Pejabat Humas Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, K.P. Bambang Pradotonagoro, menegaskan keterlibatan Roy Suryo sebagai mediator konflik Keraton Solo merupakan dampak dilupakannya kesepakatan rekonsiliasi 16 Mei 2012. Saat itu, sudah ada kesepakatan yang selama ini dilupakan Dewan Adat.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif