SOLOPOS.COM - Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo (JIBI/Solopos/Dok)

Solopos.com, SOLO — Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, segera melaporkan hasil mediasi konflik Keraton Solo pada Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Laporan tersebut diharapkan bisa menjadi masukan untuk mediasi keraton ke depan. “Segera saya antar langsung ke Ditjen Otonomi Daerah Kemendagri. Proses mediasi dari awal sampai akhir akan saya sampaikan,” ujarnya saat ditemui wartawan seusai upacara Hari Pahlawan di Balai Kota, Minggu (10/11/2013).

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Menurut Wali Kota, laporan tersebut akan turut meminta keterangan Kemendagri ihwal surat mediasi yang dituduh palsu. Sejumlah poin keabsahan seperti tanda tangan maupun cap, imbuhnya, bakal dikroscek untuk membuktikan keaslian surat tersebut.

Sebagaimana diketahui, surat mediasi sempat diragukan kubu Lembaga Dewan Adat. Tindakan tersebut lantas berbuntut pelaporan Ketua Dewan Adat, G.K.R. Wandansari dan Ketua Eksekutif Lembaga Hukum Keraton, K.P. Eddy Wirabhumi ke kepolisian. “Biar Kemendagri yang mengecek sendiri suratnya,” jelasnya.

Rudy menampik upayanya ke Kemendagri sebagai bentuk pengembalian mandat mediasi. Pihaknya mengklaim masih menunggu instruksi lebih lanjut dari pemerintah pusat pascatelaah laporan mediasi selesai. Namun dalam rentang waktu tersebut, Rudy mengakui proses mediasi sementara berhenti.

“Lebih baik menunggu dulu. Apalagi hasil mediasi awal ternyata tidak ditanggapi bail oleh Dewan Adat,” tukasnya.

Lebih jauh, Rudy siap kembali mengawal mediasi jika Kemendagri menghendakinya. Menurutnya, langkah perdamaian merupakan komitmennya dalam menjaga keraton sebagai kawasan cagar budaya. “Mediasi siap dilanjutkan. Saya optimistis persoalan keraton selesai,” ucapnya yakin.

Hal senada diutarakan salah seorang kerabat keraton, G.P.H. Dipokusumo. Dirinya mengaku optimistis konflik internal keraton bakal segera usai. Menurutnya, upaya-upaya musyawarah harus terus dilakukan dalam proses perdamaian.

“Kepentingan sesaat harusnya bisa dikesampingkan. Kembali ke ajaran leluhur,” tutur mantan Pengageng Parentah Keraton di masa Paku Buwono XII itu.

Dipo menilai sudah saatnya keluarga keraton mengembalikan kesatuan seperti spirit awal. Dengan semangat kebersamaan, dia yakin solusi konflik keraton segera ketemu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya