SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/SOLOPOS)

Solopos.com, KLATEN – Ratusan petugas pencatat meteran (cater) di Klaten melakukan aksi boikot mencatat meteran listrik. Aksi boikot dilakukan sejak Minggu (23/11/2014) hingga waktu yang belum ditentukan.

Koordinator cater Klaten, Tulus Widayanto, mengatakan hingga Selasa (25/11/2014) gaji cater bulan Oktober tak kunjung dicairkan pihak rekanan. Padahal, mestinya pembayaran gaji dilakukan maksimal tanggal lima pada bulan berikutnya.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Ini sudah telat hampir satu bulan belum ada kejelasan pembayaran,” keluh Tulus kepada , Selasa.

Tulus mengatakan aksi boikot terpaksa dilakukan karena PT Wahana Sejahtera (WS), perusahaan alih daya rekanan PLN, cenderung abai dengan tuntutan cater. Menurutnya, bukan kali ini saja rekanan telat memberikan hak bagi pekerja.

“Sisa gaji kami bulan Januari dan Februari juga belum dibayar,” cetusnya.

Tulus menyebut ada 400-an cater di PLN APJ Klaten, Rayon Pedan, Rayon Tulung, Rayon Delanggu, Rayon Klaten Kota dan sebagian Boyolali yang belum digaji.

Sementara itu, Manaer Pelanggan PLN APJ Klaten, Priyatna, berjanji segera mengklarifikasi tunggakan gaji tersebut pada rekanan. Sebab, PLN mengaku sudah menyerahkan gaji bulan Oktober pada PT WS.

“Kami menjajaki surat peringatan ketiga terhadap perusahaan ini, Ada kemungkinan PLN meninjau ulang kontrak dengan rekanan,” ujar Priyatna mengenai rekanan yang sudah dua kali terkena peringatan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya