SOLOPOS.COM - Deretan rumah penduduk yang berdiri di sekitar rel kereta api di kawasan Sangkrah, Pasar Kliwon. Kontroversi kenaikan sewa lahan di bantaran rel kereta api yang melambung hingga 1.000% membuat warga resah. (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

Deretan rumah penduduk yang berdiri di sekitar rel kereta api di kawasan Sangkrah, Pasar Kliwon. Kontroversi kenaikan sewa lahan di bantaran rel kereta api yang melambung hingga 1.000% membuat warga resah. (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

SOLO – Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo mengakui belum mendapatkan surat dan informasi dari PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daops VI Yogyakarta mengenai mediasi untuk membahas tunggakan pembayaran sewa lahan di area bantaran rel Stasiun Kota, Sangkrah, Pasar Kliwon.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Mengenai mediasi, saya belum ditelpon atau mendapatkan kabar dari PT KAI. Kalau sudah ditelpon ya saya siap (mediasi),” ujar Rudy, Selasa (4/12/2012). Rudy memaparkan jika dalam upaya mediasi PT KAI bersikukuh memertahankan tanah miliknya sesuai dengan undang-undang (UU) Republik Indonesia No 23/2007 tentang Perkeretaapian, maka pihaknya berharap penyelesaian dilakuakan secara manusiawi. Dia tidak ingin upaya mediasi malah menghasilkan keputusan sepihak.

“Jika warga yang menghuni tanah dan rumah di area bantaran rel terpaksa harus direlokasi, ya PT KAI jangan semena-mena. Kebijakan dari PT KAI untuk merelokasi harus manusiawi, seperti Pemkot menjalankan relokasi pada umumnya, kasihan warga. Mereka selama ini juga telah memenuhi kewajiban dengan membayar uang sewa selama puluhan tahun,” tegas Rudy.

Ditegaskannya, Pemkot mengedepankan musyawarah mufakat dalam memutuskan segala sesuatu antara warga bantaran rel dengan PT KAI. Rudy tidak menargetkan kapan terselesaikannya persoalan mengenai tarik ulur bayar sewa dan status tanah bantaran rel di Sangkrah. “Ajang mediasi yang digelar satu kali kemungkinan belum bisa menemukan titik terang, bahkan justru mengalami kebuntuan. Masih harus melakukan pertemuan beberapa kali. Namun saya tidak menarget harus bulan depan selesai, jika tahun depan bisa selesai ya enggak apa-apa. Semua dalam rangka mencari solusi terbaik, jangan terpatok waktu,” terang Rudy. Pihaknya juga berjanji akan mengundang perwakilan warga Sangkrah yang menempati area bantaran rel KA dalam mediasi nanti. “Jika surat pemberitahuan sudah ada, nanti saya undang warga di bantaran,” pungkas Rudy.

Sementara itu, koordinator Paguyuban Jaladara Sangkrah, Sutino, menegaskan sampai saat ini warga masih menunggu hasil mediasi. “Kami belum melakukan action apapun. Warga sebatas memantau melalui media dari pernyataan PT KAI, Walikota Solo dan Ketua DPRD Solo,” terang Sutino kepada Solopos.com. Warga Sangkrah yang menempati area bantaran rel KA, kata Sutino, menyerahkan permasalahan sepenuhnya pada Ketua DPRD Kota Solo. “Apa yang dihasilkan dalam mediasi, warga baru akan menanggapi. Kami berharap, kalau bisa warga dilibatkan,” tegas Sutino.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya