SOLOPOS.COM - Pendukung almarhum Mulyadi, calon anggota legislatif Sukoharjo dari Partai Golkar menyegel pintu ruang Ketua DPD Partai Golkar Sukoharjo, Senin (15/9/2014). (Iskandar/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SUKOHARJO – Sejumlah pendukung calon anggota legislatif (caleg) Sukoharjo dari Partai Golkar, almarhum Mulyadi, menyegel ruang Ketua DPD Partai Golkar Sukoharjo, Senin (15/9/2014).

Hal itu dilakukan karena para pendukung Mulyadi kecewa dan merasa tak digubris oleh Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Sukoharjo, Giyarto yang tak menemui ketika mereka ingin beraudiensi.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Berdasar pantauan di Kantor DPD Partai Golkar Sukoharjo, sejumlah pendukung almarhum Mulyadi menyegel ruang ketua DPD Partai Golkar Sukoharjo dengan memasang kain melintang di pintu masuk dan tulisan sebagai simbol penyegelan.

“Untuk audiensi dengan Ketua DPD Golkar kami kemarin disuruh membuat permohonan tertulis, ternyata kami diabaikan, dibohongi. Karena ini tadi ketua DPD tidak di tempat katanya ke Jakarta, padahal saya lihat di DPD tidak ada agenda ke Jakarta,” ujar Koordinator Tim Pemenangan Mulyadi, Slamet ketika memberi keterangan pers seusai pertemuan dengan beberapa petinggi DPD Partai Golar Sukoharjo, Senin.

Sebelumnya, Tim Sukses (Timses) Mulyadi dari (dapil) III (Gatak, Kartasura dan Baki) menolak Santoso sebagai penggati Mulyadi dalam pergantian antarwaktu (PAW) sebagai anggota DPRD Sukoharjo dari Partai Golkar periode 2014-2019. Sebab Santoso dinilai tersangkut pelanggaran money politics pada Pemilu Legislatif (Pileg) 9 April lalu.

Lebih lanjut Slamet mengatakan kedatangan timnya berjumlah sekitar 30 orang berniat ingin mengklarifikasi ke Giyarto, bagaimana dia memimpin Partai Golkar ke depan.

Aspirasi ini tadi kemi sampaikan kepada pengurus harian agar disampaikan kepada pengurus DPD dan minta diplenokan dalam rapat pleno DPD. Dia menambahkan hal yang mereka tuntut di antaranya meminta kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU), Panwaslu Sukoharjo dan DPD Partai Golkar untuk bersikap adil, proporsional dan profesional dalam menentukan pengganti almarhum Mulyadi.

“Kami juga minta tudingan yang mengatakan Mulyadi sebagai pengkhianat partai yang dilontarkan salah satu caleg dari dapil III agar dicabut. Siapa caleg yuang tahu itu adalah DPD Golkar. Kami di sini sebagai anggota Partai Golkar pendukung Mulyadi, bukan Golkarnya siapa-siapa,” ujar Slamet.

Menanggapi hal itu Wakil Ketua DPD Partai Golkar Sukoharjo, Sarjono mengaku akan menyampaikan unek-unek para pendukung Mulyadi itu ke ketua DPD Partai Golkar. “Kami menerima aspirasi mereka dengan baik. Karena mereka semua itu pada dasarnya kan warga kami, warga Golkar,” ujar dia.

Secara terpisah Giyarto mengatakan tak ada niat menghindari pertemuan tersebut.

“Sebenarnya sebelumnya saya sudah SMS, intinya saya bertugas ke Jakarta karena ada undangan dari DPP. Sehingga kalau ingin ketemu Senin saya tidak bisa sehingga nanti diwakili wakil ketua. Kalau ingin ketemu dengan saya ya Kamis baru bisa,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya