SOLOPOS.COM - Abdi dalem menunjuk pohon Sulastri di Pesanggrahan Langenharjo, Grogol, Sukoharjo yang diyakini dapat mendatangkan jodoh, Selasa (18/10/2022). (Solopos.com/Tiara Surya Madani).

Solopos.com, SUKOHARJO — Sebuah pohon tua dengan nama unik tumbuh subur di kompleks Pesanggrahan Langenharjo yang beralamat di Grogol, Sukoharjo. Nama pohon tersebut yakni Pohon Sulastri.

Solopos.com mengunjungi lokasi tersebut dan bertemu langsung dengan si pengelola awal pekan ini. Pohon Sulastri dipercaya bisa mendatangkan jodoh.  Hal itu disampaikan dan diamini Pengelola Pesanggrahan Langenharjo dari Keraton Surakarta, KGPH Soeryo Wicaksono.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Berdasarkan pantauan Solopos.com, pohon tersebut terletak di dekat kawasan pemandian Pesanggrahan Langenharjo. Pohon tersebut memiliki tinggi kurang lebih 15 meter dengan diameter lebih dari satu lingkar tangan orang dewasa.

Pohon tersebut biasa disebut Kayu Bintangur, Kapur Naga, atau bernama latin Calophyllum Soulattri. Pohon tersebut dipercaya dapat mendatangkan jodoh dengan cara menyatukan dua daun yang jatuh secara tengkurap dan terlentang.

Baca juga: Musim Hujan Tiba, Kerusakan Pesanggrahan Langenharjo Sukoharjo Semakin Parah

Pengelola Pesanggrahan Langenharjo dari Keraton Surakarta, KGPH Soeryo Wicaksono, mengatakan pohon tersebut berusia seratus tahun lebih setelah Pesanggrahan berdiri.

Soeryo atau akrab disapa Gusti Nino mengatakan cerita soal pohon Sulastri yang mendatangkan jodoh itu berawal pada masa Paku Buwono IX.

Dulu ada seorang abdi dalem bernama Sulastri yang memberi kabar kepada Paku Buwono IX bahwa ia sulit mendapatkan jodoh. Sulastri kemudian disuruh mengambil sepasang daun pohon tersebut yang jatuh tengkurap.

Setelah diambil, kedua daunnya disatukan dengan kedua tangan kemudian berdoa kepada Gusti Allah untuk meminta jodoh.

“Ada seorang abdi dalem bernama Sulastri, dulu memberi kabar pada Paku Buwono IX bahwa ia sulit mendapatkan jodoh. Oleh beliau disuruh untuk mengambil sepasang daun pohon tersebut yang jatuh tengkurap dan telentang,” kata pria yang akrab disapa Gusti Nino, Selasa (18/10/2022).

Baca juga: Pertemuan Dua Raja Trah Mataram di Balik Lahirnya Beskap Langenharjan

“Abdi dalem tersebut kemudian disuruh untuk berdoa pada Maha Kuasa, dan karomah leluhur yang ada di sini [Pesanggrahan Langenharjo], meminta jodoh,” lanjut Gusti Nino.

Dalam cerita turun-temurun tersebut, akhirnya abdi dalem tersebut mendapatkan jodoh.

“Orang tersebut bernama Sulastri, maka dari itu masyarakat sekitar menamakan pohon tersebut sebagai pohon Sulastri,” lanjut Gusti Nino.

Dilansir dari situs http://cagarbudaya.kemdikbud.go.id, Pesanggrahan Langenharjo didirikan pada masa Paku Buwono IX pada 1890. Bangunan Berarsitektur Jawa menghadap timur  atau ke arah Sungai Bengawan Solo.

Lokasi Pesanggrahan Langenharjo dan Pohon Sulastri  berada di tengah perkampungan. Dahulu kala, bangunan Pesanggrahan Langenharjo digunakan sebagai tempat semedi atau meditasi yang ditujukan dengan adanya bangunan sanggar pemujaan.

Baca juga: Pesanggrahan Langenharjo di Sukoharjo Kian Memprihatinkan, Begini Kondisinya

Bangunan Pesanggrahan Langenharjo digunakan disebut sebagai keraton mini karena kerap menjadi tempat rekreasi Paku Buwono IX. Bangunan ini memiliki dua lantai terdapat dengan sumber mata air belerang, dan pemandian air belerang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya