SOLOPOS.COM - Pengendara sepeda motor melintas di viaduk Gilingan, Solo, Selasa (31/1/2023). Sangat minim tentang sejarah viaduk Gilingan Solo. (Solopos/Putut Hartanto)

Solopos.com, SOLO–Viaduk Gilingan menjadi salah satu ikon Kota Solo. Terlebih kini, di dekat viaduk telah dibangun Masjid Sheikh Zayed yang megah. Kini, viaduk Gilingan tengah direnovasi dengan memperdalam jalur, membuat jalur pedestrian maupun fasilitas lain.

Dari penelusuran Solopos.com dari berbagai sumber, Viaduk Gilingan Solo diketahui dibangun pada masa pemerintahan kolonial Belanda pada 1870. Namun, hingga saat ini sangat minim sejarah viaduk Gilingan Solo atau rel kereta api yang melayang di atas Jl. Ahmad Yani, Banjarsari, Solo tersebut.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Diketahui, awalnya pembangunan viaduk itu untuk menghubungkan jalur kereta api antara Stasiun Balapan-Kalioso dan menjadi satu-satunya jalur Solo-Semarang atau sebaliknya. Selain itu, jalur di viaduk itu dibuat langsir kereta maupun lokomotif dan menjadi jalur segitiga pembalik kereta.

Meski demikian, sebelum dibangun lagi pada 2023 ini, jalan di bawah Viaduk Gilingan ini memiliki drainase yang buruk, terutama saat musim penghujan. Jalan di bawah viaduk itu sering kebanjiran, sehingga kendaraan yang melintas harus dialihkan.

Selain itu, sejarah viaduk Gilingan Solo itu juga dikenal dengan jalan yang menyempit dan tidak memungkinkan dilebarkan atau jalan diperdalam, karena ketinggian viaduk itu hanya 3,7 meter. Sementara ukuran normal itu ketinggian sekitar 4,2 meter.

Hal inilah yang menyebabkan bus ber-AC maupun truk besar tidak bisa melintas di viaduk Gilingan tersebut.

Namun, tidak lama lagi seluruh kendaraan besar maupun ber-AC bisa melintas di bangunan yang diberi kode bangunan Bangunan Hikmad (BH) 314B.

Selain memperdalam Jl. Ahmad Yani, juga membuat sump pit atau tampungan air hujan dari viaduk sebelum dipompa ke Kali Anyar yang berada di sisi utara viaduk Gilingan. Sehingga, sejarah viaduk Gilingan Solo yang sempit dan kendaraan yang terbatas untuk melintas tinggal kenangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya