Soloraya
Sabtu, 17 Desember 2022 - 14:16 WIB

Konsep Hilir Tirtonadi Solo Adopsi Pura Mangkunegaran

Wahyu Prakoso  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Revetmen Kali Anyar Tirtonadi, Solo. (Instagram/@pupr_sda_bengawansolo)

Solopos.com, SOLO — Konsep wajah baru penataan kawasan hilir Tirtonadi mengadopsi arsitektur Pura Mangkunegaran. Warna kuning dan hijau mendominasi pada bangunan-bangunan revetmen di Kali Anyar Hilir Tirtonadi.

Revetmen adalah struktur pelindung yang dibangun di bantaran sungai atau pantai untuk menyerap energi dari aliran air atau ombak. Revetmen di sungai dan pantai umumnya dibangun untuk mencegah pergeseran garis pantai dan erosi.

Advertisement

Berdasarkan pantauan Solopos.com, Sabtu (17/12/2022), sejumlah bangunan yang dibuat berkelir hijau dan kuning antara lain pagar dan penerangan jalan umum (PJU) di sepanjang area promenade utara Kali Anyar, Solo.

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS), Maryadi Utama, menjelaskan alasan penggunaan konsep Pura Mangkunegaran karena ada kaitan yang sangat erat dengan adanya Kali Pepe dan Kali Anyar di Kecamatan Banjarsari. Kecamatan Banjarsari merupakan bagian dari Pura Mangkunegaran.

Advertisement

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS), Maryadi Utama, menjelaskan alasan penggunaan konsep Pura Mangkunegaran karena ada kaitan yang sangat erat dengan adanya Kali Pepe dan Kali Anyar di Kecamatan Banjarsari. Kecamatan Banjarsari merupakan bagian dari Pura Mangkunegaran.

Baca Juga: BBWSBS Gelar Festival Bendung Tirtonadi Solo Selama 2 Hari

“Penerapan konsep arsitektur Mangkunegaran terlihat pada bentuk bentuk ornamen dan penggunaan warna kuning pada pagar pengaman, tiang lampu, kursi taman, gazebo, rumah panel, serta bangunan yang menjadi ikon baru di Solo yaitu Frame Tirtonadi,” kata dia.

Advertisement

“BBWSBS melaksanakan pekerjaan di Bendung Tirtonadi berupa pembangunan revetmen dan penataan kawasan pada 2021,” jelasnya.

Dia mengatakan penataan kawasan hilir Tirtonadi merupakan bentuk pemanfaatan bantaran sungai sebagai ruang publik  Solo dengan tidak mengurangi fungsi sungai.

Baca Juga: Jalur Pedestrian Bendung Karet Tirtonadi Retak, Tapi…

Advertisement

Di sisi lain  BBWSBS menyelenggarakan Festival Bendung Tirtonadi di Bendung Tirtonadi, Kecamatan Banjarsari selama dua hari, Sabtu-Minggu (17-18/2022). Rangkaian acara dalam festival, antara lain, adalah gerakan bersih sungai, tebar benih ikan, tanam pohon.

Selanjutnya ada talk show, fashion show, lomba dayung, lomba menggambar, dolanan bocah, festival UMKM, dan ekonomi kreatif, serta hiburan. Sejumlah seniman ikut memeriahkan Festival Bendung Tirtonadi, antara lain Pecas Ndahe, Oh My Drop!, Onny and Friends, Keroncong PDAM, Sanggar Solo, dan Dimas Samodra.

Maryadi berharap melalui festival itu masyarakat menjadi lebih menjaga, mencintai sungai, dan lingkungan sekitar. Infrastruktur sungai membawa potensi bagi warga setempat untuk meningkatkan kesejahteraan.

Advertisement

“Potensi besar ini juga akan menjadikan tempat ini menjadi destinasi wisata baru yang menjadikan Kota Solo makin diminati pengunjung baik dari dalam dan luar Kota Solo,” ujarnya.

Baca Juga: Transformasi Kali Pepe dari Jalur Perdagangan hingga Jadi Tempat Wisata

Berdasarkan penelusuran Solopos.com pada laman https://lpse.pu.go.id terdapat nama paket Pembangunan Revetmen Kali Anyar Hilir Tirtonadi. Nilai pagu paket Rp38. miliar dengan pendanaan dari APBN 2021.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif