SOLOPOS.COM - Penyanyi dangdut Masdddho tampil di hadapan ribuan penonton dalam konser sosialisasi Pemilu 2024 yang digelar KPU Wonogiri di Alun-Alun Giri Krida Bakti Wonogiri, Sabtu (16/12/2023). (Solopos/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI — Ribuan orang memadati Alun-Alun Giri Krida Bakti Wonogiri untuk menyaksikan acara konser musik sosialisasi Pemilu 2024, Sabtu (16/12/2023) malam. Konser yang dibintangi penyanyi dangdut Masdddho dan Evan Loss itu berlangsung meriah.

Pantauan Solopos.com, konser yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wonogiri itu berlangsung sekitar pukul 20.00 WIB–23.00 WIB dan berhasil menyedot banyak massa yang menyemut di lapangan Alun-Alun Giri Krida Bakti Wonogiri.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Sebelum konser, berbagai video sosialisasi Pemilu 2024 disaksikan ribuan penonton. Di sela-sela konser pun banyak terselip pesan dan pengetahuan soal Pemilu 2024.

Sejumlah penonton yang berhasil menjawab pertanyaan soal kepemiluan mendapatkan merchandise Pemilu 2024. Di tengah-tengah konser para pegawai dan komisioner KPU Wonogiri melakukan flashmob diiringi jingle Pemilu 2024.

Penyanyi dangdut Evan Loss menjadi pembuka dalam konser itu. Sejumlah lagu seperti Sambat, Pamer Bojo, dan Mangku Purel cukup menjadi pelecut bagi penonton untuk bergoyang sekaligus bernyanyi bersama.

Tak begitu selang lama, grup musik dangdut lokal, OM PNS, menyambung kemeriahan malam itu dengan tembang-tembang berjudul seperti Alun-Alun Wonogiri dan Ora Jodho.

Penyanyi dangdut Madddho pun menyusul naik panggung berkolaborasi dengan OM PNS dan membawakan lagu andalannya antara lain Kisinan dan Nemen. Penonton semakin riuh ketika penyanyi bernama asli Ahmad Ridho Nugroho itu menyanyikan lagu Klebus.

Pesan soal Pemilu Mengena

Salah satu penonton asal Girimarto, Baskoro, mengapresiasi cara KPU Wonogiri menyosialisasikan Pemilu 2024 dengan menggelar konser dangdut. Dia menilai hal itu cukup efektif, apalagi pesan yang disampaikan tidak berbelit-belit, melainkan melalui audio visual dan pertanyaan-pertanyaan kepada penonton.

“Saya jadi tahu ternyata Pemilu 2024 itu nanti enggak cuma coblos presiden dan DPR [Dewan Perwakilan Rakyat], ada juga DPD [Dewan Perwakilan Daerah]. Tadi katanya ada lima jenis surat suara,” kata Baskoro saat diwawancarai Solopos.com selepas acara.

Hal yang sama diungkapkan perempuan asal Manyaran, Eka Kurniasari. Menurutnya, sosialisasi dengan cara-cara seperti itu lebih mudah diterima masyarakat, khususnya kalangan anak muda.

Ketua KPU Wonogiri, Satya Graha, menilai konser sosialisasi Pemilu itu cukup sukses dengan dihadiri ribuan penonton. Antusiasme warga untuk menonton konser itu juga tinggi.

Dia berharap pesan-pesan soal Pemilu 2024 yang disampaikan dengan cara sederhana bisa diterima kepada masyarakat pada malam itu.

Satya menyampaikan KPU Wonogiri ingin Pemilu 2024 tidak sekadar Pemilu damai, tetapi juga berkualitas. Dia menjelaskan pemilu berkualitas berarti para pemilih tidak asal memilih peserta Pemilu.

Mereka benar-benar tahu apa dasar mereka memilih suatu partai, caleg, atau capres. Dia mengatakan pemilih harus cerdas dengan cara melihat visi-misi, latar belakang, dan rekam jejak para peserta pemilu.

Dengan begitu, diharapkan mereka yang terpilih di lembaga legislatif maupun eksekutif bisa benar-benar mewakili rakyat. “Jadi, Pemilu itu damai saja tidak cukup, tetapi juga harus berkualitas. Pemilu ini menjadi sarana integrasi bangsa,” kata Satya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya