SOLOPOS.COM - Salah satu pengisi konser musik di De Tjolomadoe, Karanganyar, Rebellion Rose saat memberikan keterangan resmi di akun Instagram mereka @rebellionrose_official. (Istimewa).

Solopos.com, SOLO — Kerusuhan akibat pembatalan konser musik dengan tajuk Dont Stop Fest di De Tjolomadoe, Colomadu, Karanganyar, sudah mulai redam sekitar pukul 20.10 WIB, Sabtu (22/7/2023).

Tepatnya beberapa saat setelah Kapolres Karanganyar AKBP Jerrold Hendra Kumontoy datang ke lokasi acara dan memberikan sejumlah arahan.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Konser musik tersebut sedianya mengusung sejumlah bintang tamu yakni Superman Is Dead, Koil, Rebellionrose, Stand Here Alone, MCPR, Havinhell, dan Malu 2X.

Dilansir dari akun Instagram @rebellionrose_official, tiga pengisi acara, Rebellion Rose, MCPR, dan Havinhell mengobati kekecewaan para fans dengan mengajak mereka duduk bersama dan menggelar konser akustikan di 11 12 Beer Garden Solo.

Lokasi 11 12 Beer Garden berdekatan dengan De Tjolomadoe. Konser akustik di 11 12 Beer Garden Solo dimulai pukul 21.00 WIB secara gratis.

Rebellion Rose merupakan grup punk rock yang dibentuk pada 2008. Band punk rock Rebellion Rose ini berasal dari Yogyakarta. Melalui akun Instagram resminya, Rebellion juga mengaku sampai kerusuhan terjadi pihak mereka kesulitan menghubungi penyelenggara dan menunggu kejelasan dari panitia.

“Kami juga minta maaf untuk teman-teman yang sudah membeli tiket. Semoga kericuhan ini dapat terselesaikan dengan baik. Kita tunggu kabar yang terbaik saja ya,” kata para personel Rebellion.

Mengamankan 3 EO

Sementara, Polsek Karanganyar telah mengamankan tiga orang dari pihak event organizer EO untuk mempertanggungjawabkan kejadian tersebut dan  diproses lebih lanjut.

Jerrold mengatakan ada dua laki-laki dan satu perempuan dari EO yang diamankan.

Polres Karanganyar juga meredam kesedihan penonton akibat gagalnya konser ini. Polres Karanganyar mengaku sudah menginterogasi bagaimana solusi untuk pengembalian dana termasuk kerugian tiket yang dialami penonton.

“Sementara dari polsek sudah mengamankan tiga orang sementara ini dari EO lokal,” kata Jerrold.

Jerrold menyayangkan kejadian ini sebab konser sudah dilengkapi izin dan harusnya berjalan. Namun karena ada ketidakjujuran dari pihak vendor dan tidak melaporkannya ke kepolisian.

“EO dan vendor tidak melapor ke pihak kita bahwa ada pembayaran-pembayaran yang belum diselesaikan,” kata Jerrold.

Jerrold mengatakan kegiatan malam itu memang sedianya berjalan sesuai surat yang sudah diajukan kepada kepolisian. Izin penyelenggaraan konser pun sebetulnya sudah disetujui Polres Karanganyar.

“Izin sudah masuk kita proses semuanya untuk kita teliti sehingga kita memberikan izin terhadap konser ini,” kata Jerrold saat diwawancara media di lokasi.

Namun, kata Jerrold masalah muncul ketika pihak event organizer belum menyelesaikan kewajiban kepada salah satu vendor yang mengurus sound system.

Tak hanya itu, Jerrold pun mengatakan EO juga belum menyelesaikan pembayaran dengan beberapa vendor lainnya.

“Kira-kira hasil dari tadi interogasi awal kurang lebih Rp120 juta. Itu awal dari permasalahan ini sehingga saat orang-orang sudah masuk dan audiens sudah berada di sini ternyata dari manajemen khususnya vendor ini tidak mau melanjutkan konser karena ada beberapa kewajiban yang belum terselesaikan,” lanjut dia.

Meski sudah tak ada kerumunan massa, aparat kepolisian termasuk Kapolres Karanganyar masih berjaga dan tampak berkoordinasi dengan sejumlah pihak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya