SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)–Pemerintah Kota (Pemkot) Solo diingatkan supaya konservasi Masjid Agung Solo yang sedang dalam tahap perencanaan, tidak mengubah desain asli bangunan.

Alasannya, masjid kebanggaan wong Solo tersebut termasuk bangunan cagar budaya kategori living monumen atau monumen hidup. Pernyataan tersebut disampaikan pegawai Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Jawa Tengah (Jateng) di Masjid Agung Solo, Mustakim, 42, saat ditemui Espos di Kantor Tata Usaha masjid itu, Selasa (27/10).

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Masjid ini telah ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya kategori living monumen. Sehingga desain konservasi atau renovasi harus tidak meninggalkan bangunan aslinya. Termasuk juga material bangunan mesti memprioritaskan jenis yang sama dengan bahan sebelumnya,” ujar dia menanggapi rencana konservasi Masjid Agung yang menurut Walikota Joko Widodo (Jokowi) akan meliputi penataan bangunan dan kawasan itu.

Mustakim menjelaskan, ketentuan tersebut berdasar Undang-undang (UU) Nomor 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya (BCB). Namun saat ditanya Espos tentang konsekuensi bila konservasi masjid mengabaikan desain awal, dia mengaku tidak tahu persis. Dia hanya menyarankan supaya desain konservasi yang disusun dikonsultasikan kepada BP3. “Bila merujuk pada desain yang telah ditetapkan 2004 lalu, setahu saya desain itu sudah dikonsultasikan. Tapi saya tidak tahu persis,” imbuhnya.
Mustakim mencontohkan, berdasar desain 2004, atap serambi Masjid Agung yang selama ini menggunakan sirap dari bahan kayu ulin akan diganti dengan metaruf yang menggunakan bahan aluminium atau tembaga. Rencana pengubahan atap masjid tersebut menurut dia dapat dilakukan bila memang sirap sudah sulit didapat. Di sisi lain laki-laki yang telah bertugas di Masjid Agung itu berharap konservasi dapat segera dilaksanakan.

“Negara (pemerintah pusat-red) juga harus memikirkan. Apalagi mengingat fungsi masjid dalam upaya pembinaan spiritual bangsa,” papar dia.
kur/trh

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya