SOLOPOS.COM - Ilustrasi beras. (Freepik)

Solopos.com, KARANGANYAR-Pemkab Karanganyar terus mendorong masyarakat setempat untuk mengonsumsi olahan pangan nonberas. Berbagai upaya dilakukan Pemkab untuk mengubah pola konsumsi sekaligus mengurangi ketergantungan mengonsumsi beras.

Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan (Dispertan PP) Karanganyar Siti Maesyaroch mengakui konsumsi beras masyarakat Karanganyar tinggi. Hal itu dipengaruhi budaya dan mata pencaharian utama masyarakat Karanganyar sebagai petani. Upaya mendorong agar beralih ke jenis makanan pokok nonberas terus dilakukan untuk mengubah pola konsumsi itu.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Cukup sulit mengubah pola konsumsi masyarakat dari beras ke olahan pangan nonberas. Karena masyarakat sudah terbiasa makan nasi. Urung sega urung wareg,” kata dia, Selasa (23/4/2024).

Siti tak memungkiri tingginya pola konsumsi beras mendongkrak angka inflasi daerah. Berbagai upaya telah dilakukan Pemkab dengan mengedukasi masyarakat mengganti beras misalnya dengan jagung atau umbi-umbian. Namun budaya makan nasi masih sangat erat di masyarakat menjadi makanan pokok. Sedangkan umbi dan jagung hanya pendamping saja.

Dia mengatakan salah satu upaya mengubah pola konsumsi beras dengan menciptakan menu nonberas yang sehat, aman dan nikmat melalui lomba kreasi olahan pangan lokal.  “Tujuannya untuk mendorong kreativitas para ibu-ibu dalam memanfaatkan bahan lokal untuk mengolah makanan yang beragam dan bergizi,” katanya.

Siti berharap dari kegiatan seperti lomba kreasi olahan pangan mampu merubah pola pikir atau budaya keluarga. Terutama pola untuk mengkonsumsi aneka menu makanan dengan memanfaatkan potensi pangan di sekitar rumah. Menurutnya di Karanganyar banyak potensi pengolahan bahan makanan nonberas menjadi santapan layak konsumsi. Namun belum mampu mengubah pola konsumsi beras untuk makanan pokok sehari-hari.

“Keberagaman makanan pokok kenapa masih kurang? Padahal olahan nonberasnya enak loh. Ini makanya perlu terus diedukasi mengolah bahan makanan aman sehat bergizi seimbang,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya