Soloraya
Jumat, 7 Juli 2023 - 18:55 WIB

Kontrak Politik Cakades Terpilih Gedaren Klaten, Serahkan Bengkok ke Warga

Taufiq Sidik Prakoso  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Cakades terpilih pada Pilkades Gedaren, Jatinom, Klaten, Udin Diantara, saat ditemui di rumahnya, Jumat (7/7/2023). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Calon kepala desa atau cakades terpilih pada Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Rabu (5/7/2023) di Desa Gedaren, Kecamatan Jatinom, Klaten, Udin Diantara, membuat kontrak politik dengan warga untuk masa jabatannya enam tahun ke depan.

Salah satunya ia akan menyerahkan pengelolaan sebagian besar lungguh atau tanah bengkok kades ke warga. “Setelah nanti saya dilantik tetap menjalankan kontrak politik saya selama enam tahun. Mudah-mudahan sebelum enam tahun sudah bisa terlaksana dan sudah saya cicil sejak awal,” kata Udin saat ditemui Solopos.com di rumahnya, Jumat (7/7/2023).

Advertisement

Kedua, lanjut Udin, ia ingin menyatukan perbedaan di Gedaren untuk diajak bersama-sama membangun Gedaren yang maju dan keren. Udin menyiapkan sejumlah program setelah dilantik menjadi Kades nanti.

Sejumlah program prioritas di antaranya membangun jembatan menuju Makam Kiai Ageng Gribig. Selain memudahkan akses, pembangunan jembatan itu diharapkan bisa mendukung perekonomian warga.

Advertisement

Sejumlah program prioritas di antaranya membangun jembatan menuju Makam Kiai Ageng Gribig. Selain memudahkan akses, pembangunan jembatan itu diharapkan bisa mendukung perekonomian warga.

Program lainnya yang disiapkan cakades terpilih Gedaren, Jatinom, Klaten, yakni merenovasi gedung pertemuan Bangsal Ratno Sulistyo, perbaikan irigasi pertanian, hingga pengembangan pengelolaan air minum dalam kemasan yang bisa menjadi potensi sumber pendapatan asli desa (PAD).

Udin selama ini berprofesi sebagai lawyer atau pengacara. Dia menjelaskan sebenarnya tidak memiliki niat untuk mencalonkan diri sebagai Kades Gedaren. Saat datang permintaan untuk maju menjadi cakades, Udin awalnya juga tidak mau.

Advertisement

Tanpa Money Politics

Udin menceritakan saat ayahnya menjadi kepala desa, ayahnya menyerahkan lima patok tanah bengkok untuk dikelola warga. Sekarang ia balik, Udin yang mengelola lima patok, sedangkan yang 15 patok dikelola warga. “Kalau itu warga mau, saya mau jago cakades, kalau tidak, saya tidak mau,” ujar cakades terpilih pada Pilkades Gedaren, Jatinom, Klaten, itu.

Hal itu menjadi kontrak politiknya yakni pengelolaan 15 patok lungguh kades diserahkan kepada warga selama dia menjabat Kades Gedaren. Dia memastikan bakal merealisasikan kontrak politik itu setelah dilantik menjadi Kades.

“Soal nanti pengelolaan [lungguh kades yang pengelolaannya diserahkan ke warga], saya serahkan ke masyarakat, apa pun diatur yang terbaik,” kata dia.

Advertisement

Udin mengatakan Pilkades Gedaren berlangsung tanpa money politics. Dia menegaskan tidak bagi-bagi uang kepada warga agar memilihnya. “Ini keberhasilan dari warga, para ulama, pemuda, serta ibu-ibu di Gedaren. Saya tidak ada artinya [tanpa dukungan warga]. Saya ibaratkan kalau saya itu seperti kayu randu gapuk, dijejak langsung ambruk,” kata dia.

Sementara itu, berdasarkan pantauan Solopos.com, rumah Udin terus didatangi tamu untuk mengucapkan selamat seusai menjadi cakades terpilih pada Pilkades Gedaren, Jatinom, Klaten. Deretan karangan bunga yang datang dari pejabat Kejaksaan Agung, Kejaksaan Tinggi, hingga para pejabat dari berbagai daerah dari Klaten hingga luar Klaten.

Udin meraih suara terbanyak mengalahkan rivalnya Ifnu Prastowo pada Pilkades Gedaren yang digelar Rabu (5/7/2023). Seusai penghitungan suara, Udin langsung merangkul dan mengantarkan Ifnu pulang ke rumahnya dengan berjalan kaki diiringi beramai-ramai oleh para pendukungnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif