SOLOPOS.COM - Kios-kios di Terminal Kartasura di Desa Wirogunan, Kartasura, Sukoharjo, buka pada Selasa (15/3/2022). (Solopos-Magdalena Naviriana Putri)

Solopos.com, SUKOHARJO — Terminal Kartasura yang berada di desa Wirogunan, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, kian sepi penumpang sehingga mengurungkan niat armada singgah di terminal itu. Hal tersebut mengakibatkan berkurangnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) Desa Wirogunan.

Kepala Desa Wirogunan, Marjono, 68, mengaku semakin sedikit kontribusi sewa yang desa dapatkan dari Terminal Kartasura. Marjono menambahkan banyak bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) yang membelokkan diri ke jalan lain tanpa singgah di terminal.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Ketika awal pembangunan yang pengelolaannya masih di bawah Pemda [Pemerintah Kabupaten Sukoharjo] kontribusi sewa bisa mencapai Rp70 juta-Rp95 juta tiap tahunnya. Sekarang paling pol hanya Rp55 juta dibawah pengelolaan Provinsi [Pemerintah Provinsi Jawa Tengah],” kata Kades yang sudah menjabat tiga periode itu saat ditemui Solopos.com di Kantor Desa Wirogunan, Selasa (15/3/2022).

Baca juga: Waduh, Seratusan Kios di Terminal Kartasura Rusak dan Mangkrak

Marjono menceritakan tanah kas desa yang digunakan sebagai lahan sewa terminal, dulunya merupakan bekas kuburan China atau dulu dikenal sebagai Gunungpare. Marjono menyebutkan pengalihfungsian tanah bekas kuburan China menjadi terminal terjadi saat masa jabatan Bupati Sukoharjo, Bambang Riyanto.

Lebih lanjut dia mengatakan walaupun saat ini terbilang sepi, pihaknya tetap mengaku bersyukur dengan keberadaan terminal di lahan itu. “Sebetulnya lebih baik dibuat untuk terminal, daripada dulu digunakan untuk lokalisasi,” kata Marjono.

Fasilitas Tak Memadai

Ditemui terpisah, Koordinator Terminal Kartasura, Agung Cahyono Hadi, mengakui ada penurunan kontribusi sewa hingga saat ini. Selain fasilitas yang tidak memadai, minimnya anggaran pengelolaan menjadikan banyak berkurangnya armada yang singgah ke terminal.

“Landasan busnya sudah diperbaiki rusak terus, lokasinya juga terlalu jauh dari pusat keramaian, jadi banyak [armada] yang tidak mau masuk ke sini, perawatan juga tidak bisa maksimal karena tidak ada dananya,” jelas Agung, Selasa.

Baca juga: Terminal Kartasura Tahun Ini Targetkan Pemasukan Rp254 Juta

Agung menambahkan pihaknya hanya bisa melakukan penarikan retribusi kepada bus antarkota antarprovinsi (AKAP) dan antarkota dalam provinsi (AKDP), sedangkan armada Batik Solo Trans (BST) dibebaskan dari retribusi. “BST tidak dipungut karena bantuan dari pemerintah, padahal yang masuk ke sini hanya BST itu paling banyak, BST sendiri ada 6 koridor jumlah totalnya,” ujar Agung.

Sebagai informasi, tarif retribusi yang dicantumkan sebesar Rp5.000 untuk bus ukuran besar, bus sedang Rp3.000, dan bus bermalam di Terminal Kartasura senilai Rp20.000. Hingga saat ini bus AKAP hanya tersisa sekitar 30 armada yang memasuki kawasan terminal Kartasura. Selain retribusi, Agung menambahkan, tidak ada pemasukan lagi selain dari sewa kios yang berada di sekitar terminal.

Seperti diberitakan sebelumnya, sekitar 100an unit kios di Terminal Kartasura, Sukoharjo, dalam kondisi mangkrak dan banyak yang rusak. Pengelola terminal mengaku tidak bisa berbuat banyak lantaran minimnya pemasukan untuk bisa merawat bangunan tersebut.

Baca juga: 4 Pelaku Perusakan Karaoke di Terminal Kartasura Dibekuk Polisi

Banyak sekali kios-kios yang tidak digunakan di Terminal Gunungpare Kartasura. Selain tidak terpakai, bangunan juga rusak akibat tidak ada yang merawat, total terdapat lebih dari 200 unit kios yang disediakan. Dari total unit kios, sedikitnya terdapat 100 lebih kios yang rusak dan mangkrak karena tidak disewa dan digunakan. Sementara itu, puluhan kios lainnya hanya berstatus disewa namun jarang digunakan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya