SOLOPOS.COM - Pecahan botol bom molotov ditemukan di Jl. Srowot - Wedi depan Stasiun Srowot, Gondangan, Jogonalan, Minggu (15/10/2017). (Cahyadi Kurniawan/JIBI/Solopos)

Warga Gondangan, Klaten, resah dengan konvoi motor yang melintas di wilayah mereka.

Solopos.com, KLATEN — Warga Desa Gondangan, Jogonalan, Klaten, dibuat resah dengan konvoi sepeda motor yang membawa senjata tajam (sajam) dan bom molotov, Minggu (15/10/2017) dini hari.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Bom molotov itu sempat diledakkan di dekat Stasiun Srowot, Dukuh Sumbersari, Gondangan. Untungnya tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.

Saksi mata, Ari Wijaya, 35, warga Dukuh Sumbersari, RT 011/RW 008, Desa Gondangan, Jogonalan, mengatakan sekitar pukul 03.00 WIB ia terbangun lantaran mendengar suara bising knalpot sekaligus teriakan-teriakan konvoi sepeda motor yang melintas di depan rumahnya jalan Srowot-Wedi depan stasiun Srowot.

Ia lantas keluar melihat apa yang sesungguhnya terjadi. Ia mendapati sekelompok pengendara sepeda motor berjalan ke arah perlintasan kereta api sembari membawa senjata tajam.

“Saya yakin betul mereka ada yang membawa celurit dan satu lagi membawa pedang,” ujar dia saat ditemui wartawan di rumahnya, Minggu siang.

Ia menduga akan terjadi tawuran. Namun, untungnya tidak. Konvoi lalu bergerak ke arah Wedi sambil ada yang berteriak, “sendale tiba [sandalnya jatuh]”.

Saat hendak meninggalkan lokasi kejadian itulah terlihat dua orang melemparkan dua bom molotov. “Yang satu meledak dan lainnya enggak. Api menyala dan saya keluar untuk memadamkan api,” terang dia.

Ia menaksir konvoi itu diikuti sekitar 15 orang bertubuh sedang seperti remaja SMA. Mereka menggunakan helm dan sepeda motor bebek dengan suara knalpot bising. “Saya enggak sempat lihat pelat nomornya.”

Konvoi pengendara sepeda motor memang kerap melintasi depan rumah Ari mengingat jalan itu adalah jalur alternatif ke Wedi, Bayat, dan sekitarnya. Namun, baru kali ini ada konvoi melintas membawa senjata tajam dan bom molotov.

“Biasanya cuma lewat, kami enggak masalah. Tapi ini kok ada yang bawa celurit, pedang, dan molotov,” tutur Ari.

Kapolsek Jogonalan, AKP Ngadino, mengatakan sudah mendatangi lokasi kejadian pada Minggu pagi. Namun, hingga kini belum ada satu pun laporan dari warga soal peristiwa tersebut.

Dalam peristiwa itu juga tidak ada korban jiwa maupun luka-luka. Ia mengatakan pada Sabtu malam hingga Minggu dini hari ia memimpin langsung patroli di sekitar Kraguman.

Malam itu banyak pengendara sepeda motor menggelar touring melintasi wilayah Klaten. Menurutnya, aksi di Gondangan bukanlah pelaku yang mengarah ke klithih.

Guna mengantisipasi terulangnya insiden serupa, ia bakal memperketat patroli di wilayah tersebut. Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menggiatkan ronda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya